Sukses

Turis Korea Selatan Ditemukan Meninggal Saat Mendaki Gunung Agung Bali, Sempat Kontak Temannya Sebelum Menghilang

Turis Korea Selatan atas nama Kyung Dam Oh sebelumnya dilaporkan hilang saat mendaki Gunung Agung, Bali, oleh Konsulat Korea Selatan di Bali, pada Kamis, 2 Januari 2025.

 

Liputan6.com, Jakarta - Seorang turis asal Korea Selatan ditemukan meninggal dunia saat mendaki Gunung Agung, Bali. Tubuh korban bernama Kyung Dam Oh (31) ditemukan tak bernyawa oleh tim SAR Gabungan di ketinggian 2.200 mdpl pada Jumat, 3 Januari 2025, pukul 10.00 Wita.

"SRU 1 yang bergerak dari Pura Pasar Agung sekitar pukul 07.00 Wita melihat tubuh korban posisi tertelungkup saat penyisiran di jalur pendakian Pasar Agung. Posisi jenazahnya berada kurang lebih 100 meter di bawah," kata I Nyoman Sidakarya, Kepada Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar, dikutip dari keterangan dalam akun Instagram @basarnas_bali, Sabtu (4/1/2025).

Sidakarya melanjutkan bahwa sekitar 20 menit usai penemuan itu, dua tim lainnya datang ke lokasi untuk memastikan kondisi dan identitasnya. Berdasarkan pengamatan, ada luka terbuka di kepala korban. "Kemungkinan mengalami benturan keras pada batu-batu," imbuhnya.

Koordinator Pos Pencarian dan Pertolongan Karangasem, I Gusti Ngurah Eka Wiadnyana menambahkan bahwa posisi jenazah saat ditemukan adalah terbalik dengan kepala di bawah dan kaki di atas. "Tewas diperkirakan karena terjatuh," katanya.

Tim SAR gabungan kemudian mengevakuasi jenazahnya menuju Posko Pasar Agung. Pada pukul 12.40 Wita, jenazah turis Korea itu dibawa menuju RSUD Karangasem menggunakan ambulans. 

Proses pencarian korban dilakukan sejak Kamis, 2 Januari 2025, sejak mendapat informasi dari Konsulat Korea Selatan di Bali. Proses pencarian sempat dihentikan karena hujan deras dan kabut tebal di gunung tertinggi di Pulau Bali itu.

2 dari 4 halaman

Sempat Mengontak Temannya Sebelum Hilang

Dalam unggahan berbeda, Sidakarya mengatakan informasi hilangnya turis Korea Selatan itu diterima pada Kamis, 2 Januari 2025, sekitar pukul 11.45 Wita. Korban dilaporkan sempat mengubungi temannya yang berada di Korea Selatan pada pukul 09.00 Wita, pada Rabu, 1 Januari 2025.

"Bahwa ia berada pada ketinggian 2000 Mdpl pada Rabu, 1 Januari 2025," kata Sidakarya. Sejak itu, rekannya sudah tidak bisa lagi menghubunginya via telepon seluler.

Setelah dicek, petugas menemukan motor rentalnya terparkir di Pura Pasar Agung. Proses pencarian pun dimulai pada Kamis, 2 Januari 2024, sekitar pukul 13.20 Wita dengan mengerahkan 23 orang pemandu lokal yang bergerak dari jalur Pasar Agung Selat dan empat orang lainnya dari jalur Pasar Agung Bebandem.

"Tim pemandu ini kita bagi menjadi dua SRU mengingat memang tidak ada saksi mata yang melihat WNA ini saat akan mendaki," kata Sidakarya.

Tim pencari bertambah delapan personel dari Pos Pencarian dan Pertolongan Karangasem di siang hari, disusul 10 orang Tim SAR Gabungan yang mendaki dari Pasar Agung Sebudi. Ada pula petugas dari Koramil Selat dan Polsek Selat yang membantu pencarian. 

 

3 dari 4 halaman

Pendaki Hilang di Gunung Agung Sebelumnya

Insiden tersebut hanya berselang seminggu dari hilangnya dua pendaki lokal saat mendaki Gunung Agung Bali pada Rabu, 25 Desember 2024. Namun, nasib dua korban, yakni Putu Diki Adi Warta (27) dan Ridho Adi Yudistira (22), masih bisa diselamatkan pada Jumat, 27 Desember 2024.

Kasi Operasi SAR dan Kesiapsiagaan Kantor SAR Denpasar I Wayan Suwena mengatakan, korban pertama bernama Putu Diki Adi Warta (27) ditemukan kurang lebih pukul 09.50 WITA di ketinggian 1.300 mdpl. Ketika itu, Diki Adi sedang berupaya mencari jalan turun dan kebetulan bertemu orang yang hendak bersembahyang.

Tim Search and Rescue Unit (SRU) ll yang telah bergerak dari Tunggul Besi sejak Jumat pagi kemudian segera menuju posisi si pendaki dan membantu proses evakuasi hingga tiba di posko pukul 10.50 WITA. "Dalam keterangannya, satu orang korban tersesat lain, yakni Ridho Adi Yudistira (22) berada di sekitar aliran sungai dekat air terjun. Dia mengeluhkan rasa sakit di alat gerak bawah, sehingga tidak bisa melanjutkan perjalanan dan memerlukan bantuan evakuasi," kata Suwena, melansir merdeka.com, Sabtu, 28 Desember 2024.

 

4 dari 4 halaman

Cuaca Menantang Proses Pencarian Pendaki Hilang

Tim SAR gabungan menemukan korban kedua Ridho Adi Yudistira pukul 10.45 WITA di ketinggian 1.700 mdpl, dan segera mendapat penanganan medis awal. "Dua orang korban (ditemukan) dengan kondisi satu orang dalam keadaan sehat selamat dan satu orang lagi dalam kondisi patah kaki," sebut dia.

Proses evakuasi selesai dilakukan pukul 13.00 WITA, dan Ridho Adi dibawa ke Puskesmas Rendang, Karangasem, Bali, menggunakan ambulans. Tim SAR gabungan berkata bahwa upaya pencarian pendaki tersesat itu sempat terhambat karena faktor cuaca.

"Kendala cuaca dan medan, kabut cepat berubah, cuaca hujan, dan medannya. Kerja sama tim SAR gabungan membuat proses evakuasi cepat dilakukan, kurang lebih dua jam korban sudah tiba di posko," ujar Suwena.

Sebelumnya, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar, I Nyoman Sidakarya, mengatakan bahwa pihaknya menerima informasi pendaki tersesat pada Rabu, 25 Desember 2024, pukul 19.00 WITA. Menurut laporan yang diterima petugas siaga Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar, mereka memulai pendakian pada Selasa, 24 Desember 2024, sekitar pukul 02.00 WITA bersama tiga orang lain.

"Setelah mencapai puncak, di Simpang Jodoh pada ketinggian kurang lebih 2.800 mdpl, mereka terpisah. Tiga orang turun terlebih dulu dan dua orang sampai saat ini belum kembali," imbuhnya saat itu.

Video Terkini