Sukses

6 Fakta Menarik Gunung Liang di Malaysia yang Bersebelahan dengan Gunung Behrang

Di hutan Gunung Liang pendaki kemungkinan besar akan melihat burung enggang serta mendengar siamang selama sebagian besar perjalanan.

Liputan6.com, Jakarta - Gunung Liang merupakan salah satu gunung yang paling dekat dengan Kuala Lumpur, Malaysia. Lokasinya berada di perbatasan Perak dan Pahang, Gunung Liang memiliki ketinggian 1.933 mdpl yang tergolong sedang.

Gunung Liang masih cukup tenang dan damai, dengan sebagian besar pendaki lebih memilih puncak yang lebih terkenal dan lebih tinggi di atas 2.000 mdpl. Karena itu hutannya penuh dengan kehidupan dan pendaki kemungkinan besar akan melihat burung enggang serta mendengar siamang selama sebagian besar perjalanan.

Mengutip dari laman Gunung Bagging, Minggu, 5 Januari 2025, pendaki hanya membutuhkan waktu sekitar 5 jam untuk mencapai puncak, dan sedikit lebih sedikit untuk turun. Panjang jalur sekitar 9 km sekali jalan.

Titik awalnya pendakiannya sangat rendah, jadi Anda harus naik sekitar 1.730 mdpl dan kembali turun lagi, membuat ini menjadi usaha yang sangat berat, terutama jika Anda berencana untuk melakukannya dalam satu hari yang panjang.

Masih banyak hal mengenai Gunung Liang selain lokasi maupun ketinggiannya. Berikut enam fakta menarik Gunung Liang yang dirangkum Tim Lifestyle Liputan6.com dari berbagai sumber.

1. Titik Awal Pendakian

Jalur dimulai di ujung jalan (195 mdpl) yang mengarah ke atas dari tanda untuk LRA Sungai Dara. Di ujung jalan ada pintu masuk terkunci ke bendungan di sungai.

Ada sangat sedikit tempat tinggal penduduk lokal di sini, jadi menemukan pemandu di menit-menit terakhir mungkin akan sangat sulit. Jika pendakian dilakukan bersama teman-teman, Anda tidak akan mengalami kesulitan saat menyusuri jalan setapak setelah berada di sana. 

2 dari 4 halaman

2. Pendakian Melewati Sungai

Jalan setapaknya cukup jelas karena melintasi lima aliran sungai (234 mdpl, 242 mdpl, 340 mdpl, 345 mdpl, dan 390 mdpl) di hutan yang indah dengan pepohonan meranti (Shorea). Dua penyeberangan sungai terakhir memang sangat menyenangkan dan cukup besar, yang berarti Anda mungkin akan basah kuyup setelah hujan lebat.

Setidaknya membutuhkan waktu sekitar 45 menit untuk mencapai penyeberangan kelima dan terakhir. Dari aliran sungai kelima, pendakiannya cukup menyenangkan dan tidak terlalu curam selama satu jam berikutnya sebelum Anda mencapai Lubuk Hantu (575 mdpl) yang merupakan tempat pertama untuk berkemah.

Anda mungkin bertemu beberapa lintah di jalan setapak, tetapi selama cuaca kering. Tapi pendaki juga memiliki peluang yang cukup besar untuk menghindari kontak dengan sejumlah kecil lintah yang Anda temui.

3. Legenda Orang Lokal di Lubuh Hantu

Sebagian besar pendaki akan mencapai Lubuk Hantu, sebagai perhentian sementara dalam waktu antara 90 menit dan dua jam secara total. Nama tersebut diduga berasal dari sebuah insiden beberapa dekade lalu pada 1970-an atau lebih ketika beberapa penduduk setempat melihat penampakan seorang pria berpakaian jas bagus di salah satu batu di sebelah sungai.

3 dari 4 halaman

4. Lokasi Kemping untuk Pendaki

Setelah Lubuk Hantu, pendakian yang sebenarnya dimulai hingga ke tempat perkemahan berikutnya yaitu Kem 7-E / 7-Eleven (1.395 mdpl), yang tampaknya dinamai berdasarkan kantong plastik dari toko swalayan dengan nama yang sama yang ditinggalkan di tempat yang sama saat jalur tersebut pertama kali menjadi populer.

Sebelumnya, jalur tersebut dikenal sebagai Kem Permatang ('perkemahan di punggung bukit'). Sebagian besar pendaki akan membutuhkan waktu 4,5 atau 5 jam untuk mencapai titik ini. 7E mungkin merupakan tempat perkemahan paling populer di jalur ini, karena jaraknya kurang dari 2 jam dari sini ke puncak Gunung Liang dan ini juga merupakan titik terakhir untuk mendapatkan air (turun 2 menit ke kiri jalur).

Namun, perlu dicatat bahwa tanahnya tidak terlalu rata, dengan banyak akar pohon, jadi dari segi kenyamanan, Lubuk Hantu mungkin lebih baik. Dari 7E, jalan setapak tetap curam di beberapa tempat, tetapi ada beberapa batu besar yang sangat indah di atas ketinggian 1.500 m yang sangat menarik untuk difoto.

4 dari 4 halaman

5. Hutan Berlumut

Di sekitar ketinggian 1.640 mdpl, Anda akan menemukan diri berada di tempat yang terasa seperti punggung bukit dan memang lanskapnya berubah dengan bambu sempit. Kemudian ada hutan berlumut dengan nuansa musim gugur berkat semua daun yang berguguran. Biasanya hutan ini menjadi background pendaki untuk berfoto.

6. Pemandangan Gunung Behhrang di Atas Puncak

Sedikit lebih jauh di ketinggian 1.790 mdpl, ada pemandangan indah ke kanan barat daya menuju Gunung Behrang yang jauh lebih rendah dari Liang di sekitar ketinggian 1.510 mdpl, tetapi menjadi bukit terdekat di pegunungan yang lebih mudah dibedakan dari Tanjung Malim di dekatnya.

Setelah sedikit memanjat akar pohon yang curam, Anda akan sampai di puncak berumput Gunung Liang. Jika cuaca cerah, pendaki seharusnya dapat melihat sampai ke Proton City, rumah bagi mobil nasional Malaysia, di pinggiran Tanjung Malim dan ke bukit-bukit lain di jajaran Titiwangsa yang sangat luas di sisi lain.  

Video Terkini