Sukses

Shin Tae-yong Dicopot Sebagai Pelatih Timnas Indonesia, Dijadikan Hari Patah Hati Nasional

Warganet menyoroti kontrak kerja yang pernah dipamerkan Shin Tae Yong saat menerima tawaran sebagai pelatih Timnas Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - "Kamsahamida coach-nim," warganet melepas Shin Tae-yong (STY) dengan mengucapkan terima kasih. Juru taktik asal Korea Selatan itu resmi dicopot dari jabatan pelatih Tim Nasional (Timnas) Indonesia, menurut Ketua Umum PSSI Erick Thohir saat konferensi pers di Jakarta Pusat, Senin siang, (6/1/2025).

Di media sosial, jejak digitalnya selama jadi pelatih Timnas Indonesia seliweran, termasuk soal kontrak yang rencananya berlaku sampai 2027. "pssi 🤝🏻 shin tae-yong. from this to this," tulis salah satu pengguna X, dulunya Twitter, memperlihatkan kontras komentar Shin dan pengumuman PSSI.

Akun tersebut membagikan tangkapan layar komentar Shin di akun Instagram Erick, pertengahan tahun lalu. "Kami memutuskan bekerja sama dengan Presiden Eric sampai 2027. Tolong tunjukkan dukungan yang banyak untuk sepak bola Indonesia," tulisnya kala itu.

Mendapati kenyataan yang berbeda, sebagian warganet menyebut pengumuman pemecatan Shin sebagai "hari patah hati nasional." "Terima kasih atas semua pencapaiannya, walau tidak mendapat banyak piala, tapi itu tidak masalah, terima kasih atas dedikasi dan segala-galanya, terima kasih coach shin tae-yong! 🥹❤️," tulis salah satunya.

Sebelum pengumuman pemecatan dilakukan PSSI pada Senin siang, Manajer Timnas Indonesia Sumardji sudah sempat menemui STY pada Senin pagi. Dalam pertemuan tersebut, Sumardji mengklaim STY legowo menerima keputusan PSSI, kendati sebenarnya masih terikat kontrak sebagai pelatih Timnas Indonesia sampai 2027.

"Alhamdulillah pertemuan dengan STY berjalan dengan baik, smooth, tidak ada persoalan apa-apa. Prinsipnya coach Shin menerima keputusan pemutusan hubungan kerja antara PSSI dan coach Shin," ungkap dia saat jumpa pers, lapor kanal Bola Liputan6.com, Senin.

2 dari 4 halaman

Respons Shin Tae-yong

Sumardji menyambung, "Coach Shin juga mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang sudah diberikan PSSI pada dirinya selama kurang lebih lima tahun. Pesan Coach Shin, Timnas mudah-mudahan bisa lolos ke Piala Dunia."

Erick Thohir menyatakan akan mengumumkan pelatih baru Timnas Indonesia pada Minggu, 12 Januari 2025. "Kami sudah dapat calonnya, nanti kita undang semua media untuk konferensi pers berikutnya di tanggal 12 (Januari) kurang lebih jam 4 sore," sebut dia. "Jadi nanti kalau ada rekan-rekan media yang ingin tanya jawab dengan pelatihnya, langsung saja."

Media Italia Tuttosport sebelumnya menyatakan PSSI menyiapkan pelatih dari Eropa untuk menahkodai Timnas Indonesia di lanjutan putaran tiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Di laporan yang dibuat Stefano Pasquino dan diterbitkan 30 Desember 2024, kepemimpinan STY disebut "sudah tidak lagi memuaskan," yang mana terlalu fokus pada fisik dan berlari.

Pelatih baru asal Eropa, diyakini Tuttosport, akan langsung bekerja menangani Timnas Indonesia saat melawan Australia dan Bahrain di lajutan putaran tiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia yang bakal berlangsung Maret 2025. Namun dalam laporan tersebut, Tuttosport tidak membocorkan siapa sosok pelatih dari Eropa yang kemungkinan akan menggantikan STY.

3 dari 4 halaman

Alasan Pencopotan STY

Sementara itu, Erick Thohir menilai keputusan mencopot STY diambil semata-mata untuk kebaikan Timnas Indonesia. Pihaknya juga berterima kasih atas kinerja Shin selama ini.

"Tentu kami mengucapkan terima kasih pada kinerja Coach Shin Tae-yong selama ini, hubungan saya sangat baik. Kita lakukan yang terbaik untuk program-program yang dikehendaki, tapi tentu dinamika tim nasional perlu juga jadi perhatian khusus oleh kami dalam evaluasi," sebut Erick.

Shin pertama kali dikontrak PSSI untuk menukangi Timnas Indonesia di akhir 2019, tepatnya pada 28 Desember 2019. Kala itu, dia menggantikan Simon McMenemy yang tampil kurang memuaskan bersama skuad Garuda.

Sebelum berkiprah bersama skuad Garuda, pria kelahiran 1970 itu merupakkan mantan pemain sepak bola profesional Korea Selatan dan sudah punya pengalaman melatih di negara asalnya. STY mengawali karier kepelatihan sebagai asisten di Queensland Roar, Australia, terhitung sejak 2005 hingga 2008.

Setelahnya, pelatih berusia 54 tahun itu diberi kesempatan menjadi juru taktik interim di Seongnam Ilhwa. Sepanjang periode tersebut, STY berhasil mengukir prestasi dengan mengantar timnya keluar sebagai runner-up di dua ajang, yakni K League 2009 dan Piala FA Korea di tahun yang sama.

4 dari 4 halaman

Rapor STY

Pencapaian tersebut membuat STY dipercaya menjadi pelatih kepala. Ia kembali mempersembahkan trofi berupa juara Liga Champions AFC 2010 dan Piala FA Korea 2011. Catatan ini mmbuat STY jadi orang pertama yang mampu memenangkan Liga Champions AFC dengan predikat pemain (1995) dan pelatih (2010).

Di level internasional, STY menimba pengalaman mulai dari asisten pelatih. Dia pernah mendampingi Uli Stielike ketika Timnas Korea Selatan mencapai final Piala Asia 2015.

Sebagai pelatih, STY pernah dipercaya menukangi Timnas Korea Selatan U-23 dan U-20. Di peran pertama, dia mengantar pasukannya tampil di Olimpiade 2016 usai jadi runner-up Piala Asia U-23 2016. STY membawa Taeguk Warriors sampai perempat final ajang olahraga multievent terakbar dunia tersebut.

Sementara dengan skuad U-20, STY mendampingi anak-anak asuhnya sat berpartisipasi dalam turnamen Piala Dunia U-20 2017 di Korea Selatan. Sayang, dia cuma berhasil membawa tim sampai 16 besar.

Bersama Timnas Indonesia, Shin belum sekali pun berhasil mempersembahkan trofi juara setelah lima tahun bekerja. Namun di bawah asuhannya, skuad Merah Putih tembus babak 16 besar Piala Asia 2023, serta nyaris lolos ke Olimpiade usai menjadi semifinalis di ajang Piala Asia U-23 2024.

Ia membawa Timnas Indonesia untuk pertama kalinya menjejakkan kaki di putaran 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Juga, sudah mengunci tiket tampil dalam putaran final Piala Asia 2027.

Video Terkini