Sukses

Pengalaman Pijat ala Bali di Swiss, Harganya Bikin Syok

Pemilik dan seluruh terapis tempat pijat di Kota Zurich, Swiss, ini merupakan WNI.

Liputan6.com, Jakarta - Swiss terkenal sebagai salah satu negara dengan biaya hidup termahal. Maka itu, layanan pijat ala Bali yang dibuka seorang Warga Negara Indonesia (WNI) pun mengikuti standar upah negara tersebut.

Pengalaman menggunakan jasa pijat tersebut diungkap konten kreator TikTok @livewitheveee pada Selasa, 7 Januari 2024. "Penasaran nggak? Gaji tukang pijit di Swiss itu berapa sih?" Katanya membuka video yang dimaksud.

Perempuan bernama Evelyn Trivena itu bercerita bahwa ia sedang mencoba salah satu tempat pijat yang pemilik dan semua terapisnya adalah orang Indonesia. Nama tempat tersebut adalah Bali Massage, berlokasi di Kota Zurich.

Ia mengambil paket pijat ala Bali untuk pasangan dengan durasi 90 menit. Begitu masuk ke ruangan pijat, ia langsung berganti baju dengan kain yang disediakan dan menjalani sesi perendaman kaki. "Sembari menikmati wellcome drink, kita disuruh pilih oil dan body massage kita," ceritanya.

Tempat pijat di Swiss tersebut memiliki tiga pilihan oil, yaitu lavender, green tea, dan frangipani. Ia dan pasangannya memilih wangi lavender yang membuat tubuh relaks.

"Bener aja setelah 90 menit massage, rasanya badan enteng dan rileks banget," ulasnya sambil mengatakan bahwa selesai pijat, mereka juga diberi snack tray yang sangat banyak. Ada teh jahe dan biskuit juga.

Dari pengalaman tersebut, ia merasa servis yang diberikan sangat profesional. Ia pun menyebutkan harga layanan tersebut, yaitu sesi 90 menit pijat pasangan sebesar 260 franc (setara Rp4,7 juta).

2 dari 4 halaman

Harga Layanan Pijat di Swiss

Menurutnya, harga tersebut tidak mahal untuk ukuran standar pendapatan pekerja di Swiss. "Ini tuh harganya termasuk affordable di Swiss, karena terapis di sini tuh dibayar dengan upah per jam yang cukup tinggi," jelasnya.

Ia pun menghitung-hitung jika para terapis kerja 40 jam per minggu saja, berarti dalam sebulan, gaji mereka bisa mencapai Rp87 juta. "Jadi gimana, ada yang mau daftar jadi terapis di Swiss?" godanya.

Unggahan yang disukai delapan ribuan pengguna TikTok itu menuai beragam reaksi warganet. "Ya sesuai gak sih sama biaya hidup di sana juga kan mahal," tulis seorang warganet.

"Lebih murah pijat di Thai Pijat di Jerman, paling mahal 90 Euro (sekitar Rp1,5 juta) tapi nggak ada makanan dan minuman," tulis yang lain. "Di Singapore aja aku takut mau massage karena 2 jam sejutaan. Kemarin liat ini pas di Swiss mau nanya aja takut karena makan di resto aja terkejut lihat harganya," kata warganet. 

3 dari 4 halaman

WNI di Swiss Pilih Belanja di Jerman karena Lebih Murah

Sebelumnya, Evelyn juga bercerita bahwa ia sampai berbelanja di supermarket di Jerman karena harga kebutuhan pokok di sana lebih murah dibandingkan Swiss. Hal ini sudah lumrah dilakukan orang Swiss untuk menghemat pengeluaran.

"Kayak Austria lah, Jerman, Italy, atau Prancis yang harganya tuh emang jauh lebih murah. Tapi semurah apa ya di sana?" kata Evelyn.

Di video, ia mengajak penonton masuk dan berkeliling ke sebuah supermarket besar di Jerman. Ia mendatangi salah satu yang terbesar, yaitu Kaufland yang letaknya di Kota Konstanz, salah satu kota perbatasan antara Swiss dan Jerman.

"Di sini tuh kalian bisa lihat banyak banget mobil-mobil yang platnya tuh dari Swiss," katanya lagi.

Supermarket tersebut lengkap dan besar, bahkan tidak hanya menjual barang kebutuhan sehari-hari. Ada juga tanaman maupun perkakas rumah tangga dan mainan untuk anak bulu alias anabul. 

Ia mengaku langsung belanja untuk stok selama seminggu, tapi menurutnya, khusus daging, dibatasi hanya boleh membeli satu kg per orang. "Nah ini untuk mencegah impor yang berlebihan gaes," bebernya.    

 

4 dari 4 halaman

Bisa Hemat hingga 50 Persen

Secara keseluruhan, harga barang-barang di supermarket itu jauh lebih murah, bahkan hemat 30--50 persen dari saat belanja di Swiss. Ia menyontohkan minyak goreng di Swiss seharga 4,5 Franc Swiss atau setara Rp85 ribu untuk satu liter, namun hanya dijual 1,39 euro atau setara Rp23 ribu di Jerman.

Kelebihan lain belanja di supermarket Jerman, terdapat nutri-score untuk mengetahui sesehat apa makanan yang akan dibeli. Setelah selesai berbelanja, pelanggan bisa mengklaim pengembalian pajak, seperti saat belanja di bandara.

Konten yang disukai lebih dari 17,9 ribu pengguna TikTok itu menuai beragam komentar. "Temenku yg tinggal di France jg bilang, kl org France ke Swiss cuma u/ kerja. Kl plg ya balik lagi ke France krn di Swiss biaya hidup lbh mahal. Tapi manifesting ku bisa tinggal di Swiss biidznillah✨," tulis seorang warganet.

"Jerman emang murahnya gaada obat, kalau jalan2 kemana aku pasti cari Lidl 😂," balas warganet lain. "fyi custom di border Basel buka sampai jam 9 malem loh! Aku sering belanja malem ke Rheinfelden and stamp my receipt at 9ish," warganet lain kasih bocoran. 

Video Terkini