Sukses

Daniel Mananta Ungkap Rutinitas yang Bikin Tubuhnya Selalu Fit tapi Tetap Bisa Makan Banyak

Daniel Mananta memilih untuk berlari pada pukul 4 pagi karena waktu tersebut danggap paling efektif, salah satunya karena udara pagi di jam-jam tersebut masih termasuk bersih.

Liputan6.com, Jakarta - Presenter Daniel Mananta dikenal cukup aktif berlari. Dia sempat mengikuti ajang lari maraton di dalam maupun di luar negeri, seperti Tokyo Marathon, Berlin Marathon sampai New York Marathon. Daniel sendiri mengungkap memiliki jadwal rutin untuk berlari. Ia mengungkapkan selalu bangun pukul 4 pagi untuk berlari.

"Gue bangun jam 4 pagi setiap hari. Gue tidur malam biasanya jam 08.00-08.30 malam bawa anak-anak tidur gue ikutan tidur sama mereka. Dari situ jam 4 pagi bangun dan itu udah langsung lari," ungkapnya saat ditemui di sebuah acara di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, 11 Maret 2025.

Ayah dua anak ini mengaku memilih untuk olahraga lari pada pukul 4 pagi karena waktu tersebut danggap paling efektif. Salah satunya karena udara pagi di jam-jam tersebut masih termasuk bersih karena belum banyak kendaraan yang melintas.

"Itu karena jam 6 pagi gue sudah harus di meja makan bareng anak-anak untuk sarapan. Gue ngerasa emang waktu gue untuk menginvestikan kesehatan mental gue itu jam 4-6 pagi itu yang paling efektif," terangnya.

"Di atas jam 6 pagi itu waktu udah dibagi-bagi untuk keluarga, kerjaan, teman-teman di media sosial, gue enggak ada waktu untuk diri gue. Tapi waktu untuk diri gue sendiri adalah waktu jam 4-6 pagi itu gue gunakan banget untuk membangun kesehatan gue," lanjutnya.

Selain itu, olahraga lari menjadi alternatif dirinya untuk tetap menjaga kesehatan mental sekaligus membuat tubuhnya selalu fit. Dengan berlari kata Daniel juga menjadi alternatif dirinya bermeditasi.

Di sisi lain, Daniel mengungkap bahwa alasan dia memilih berlari sebagai olahraga favoritnya. Selain lebih mudah, dengan berlari dia juga tetap bisa makan banyak tanpa harus takut gemuk. "Di tahun 2015 gue baca satu artikel 'kenapa banyak CEO top dunia memilih maraton' ketika baca ada beberapa prinsip disiplin yang akan membentuk CEO sukses melalui lari maraton. itu triger pertama," jelas pria 43 tahun ini

 

Promosi 1
2 dari 4 halaman

Kesan Daniel Berlari di Sirkuit Mandalika

"Pas gue coba gue ngerasa 2016 resolusi gue lari marathon gue bisa makan apa aja. Gue suka banget tampil kurus dan fit di depan TV. Ketika tau bisa makan apa aja, dan badan gue gini aja yaudah gue lebih jatuh cinta sama lari. Gue udah 8 tahun lari dan berat badan gue stabil di sini," sambungnya.

Dalam kesempatam itu, Daniel juga menuturkan pengalamannya berlari di aspal Sirkuit Mandalika di Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat NTB). Ia berlari di sana untuk keperluan syuting iklan lomba lari di Lombok yang disponsori oleh produk minuman isotonik.

"Itu seperti berlari di atas awan, padahal itu di atas aspal, aspal terbaik di Indonesia dan belakangan gue baru itu ternyata salah satu aspal terbaik di dunia," ujarnya. Meskipun ketika itu hanya diminta berlari pelan sejauh sekitar 100 meter, Daniel bisa merasakan kenyamanan berlari di Sirkuit Mandalika.

"Selama lari untuk syuting, saya kayak bilang ke video, saya bikin vlog di handphone saya, saya bilang, ini gila, seumur hidup saya enggak pernah membayangkan bisa lari di atas sirkuit internasional," katanya.

"Pace-nya santai saja, karena untuk syuting begitu, tapi kita semua pace-nya kekencengan saja, karena larinya benar-benar enak sekali, bouncy banget," tambahnya.

 

3 dari 4 halaman

Berlari Sambil Menikmati Keindahan Alam

Daniel menyampaikan bahwa para peserta Pocari Sweat Run Lombok 2025 berkesempatan merasakan sensasi berlari di lintasan Sirkuit Mandalika pada 14 September 2025.  Menurut dia, berlari di lintasan dengan aspal berkualitas terbaik di dunia dalam ajang itu bisa menjadi pengalaman menarik bagi mereka yang hobi berlari.

Selain berlari, para peserta juga bisa menikmati keindahan pemandangan Pulau Lombok.  "Di Lombok itu akan jadi sangat menyenangkan, karena mata kita akan dimanjakan sampai mendengarkan lagu kayaknya indah banget ya. Sudah kebayang kalau pengalamannya berlari di sana," pungkasnya.

Beberapa waktu lalu, Daniel Mananta buka kartu soal ritual Simple Saturday yang dijalaninya seminggu sekali. Ritual ini dijalani mulai Jumat jam 6 sore, selama 24 jam hingga Sabtu petang. Ini dijalankan sang mantan VJ MTV bersama istri dan anak-anak mereka.

"Benar-benar 24 jam tanpa ponsel sama sekali. Anak-anak gue pun juga tahu, misalnya malam ini sampai besok jam 6 itu kita namai Simple Saturday. Tidak ada penggunaan gadget sama sekali," kata suami Viola Maria ini, dilansir dari kanal Showbiz Liputan6.com, 14 Desember 2022..

4 dari 4 halaman

Kegiatan Seru Daniel Bersama Keluarga

Dalam Simple Saturday, keluarga Daniel Mananta menciptakan waktu berkualitas lalu mengisinya dengan kegiatan seru seperti main lego, menggambar, main petak umpet, sepak bola, sepeda, lari, atau apapun itu. Selama 24 jam tidak ada televisi, tablet, atau model gadget lain yang menyala. Daniel Mananta mendedikasikan waktu untuk interaksi intens dengan buah hatinya dan mendengar apapun cerita mereka.

"Di situ, gue tahu sekarang anak gue bisa ngomong jorok apa ya, di momen itu. Mereka lagi bermasalah sama siapa, gue tahu mereka di-bully sama siapa, teman dekatnya siapa," ujarnya.

"(Kepada) anak gue yang cowok, gue bisa tanya: Lo lagi naksir siapa? (Dia jawab) Ada temen gue yang lagi naksir gue. Cieee anak umur 6 tahun. Adalah namanya Angela, tapi dia naksir tiga cowok lainnya juga. Ha ha ha!" tambahnya.

Bintang film A Man Called Ahok menjadikan Simple Saturday sebagai cara membayar utang waktu bareng anak-anak. Mengingat, sebagai ayah, Daniel sibuk mencari nafkah demi keluarga.

 

Selanjutnya: Kesan Daniel Berlari di Sirkuit Mandalika