Aribowo Suprayogi

Liputan6 Update hari ini 6 gustus 2021 membahas tema Benarkah Indonesia terbebas dan Resesi dan Sumbangan Rp 2 T Akidi Tio yang bikin bingung publik.

Polsek Metro Kemayoran melakukan evakuasi terhadap Manula akan divaksin. Evakuas dilakukan selain kondisi yang tidak mampu berjalan., petugas juga merayu Manula tersebut Untum mau divaksin.

Sebuah pebrik pembuatan kayu triplek di Balaraja terbakar. Api membakar sebagian gedung pabrik . Kebakaran membuat panik karyawan yang tengah bekerja.

Terbatasya Jumlah Satpol PP untuk mengawasi Warteg , terkait wajib vaksin bagi pelanggan dika makan di Warteg, membuat tanggung jawab sepenuhnya diserahkan kepada pemilik warteg.

Kebakaran melanda sebuah pabrik Kayu lapis di Samarinda. Api menghanguskan sebuah gudang dan gedung workshop. Kejadianya Kamis ini hari, tidak diketahui asal api. Polisi masih menyelidiki kebakaran ini.

Kebijakan wajib vaksin bagi pelanggan warteg, adalah jalan tengah yang ditempuh pemerintah mengatasi Covid-19 sekaligus membangkitkan kembali UMKM yang tengah terpuruk.

Pemilik warteg di Jakarta keberatan dengan aturan wajib vaksin jika makan di earungnya. Menurit Ilyas Lisnur Edito Kanal Bisnis Liputan6.com belum semua pemilik atau pekerja warteg sudah divaksin.

Liputan6 update live IG hari ini 4 Agustus 2021 mengambil tema mengenai Peringatan Presiden AS Joe Biden, Kota Jakarta bakal tenggelam dalam 10 tahun, serta aturan vaksinasi jika akan makan di Warteg.

Sebuah permukiman peadat penduduk di Kota Palangka Raya mengalami kebakaran hebat, hingga sekitar 30 . Api diduga terjadi akibat pertengkaran suami-istri di salah satu rumah yang ikut terbakar.

Pemprov DKI Jakarta lewat Dinas Pariwisata mewajibkan warganya yang akan memasuki rumah makan termasuk Warteg harus sudah di vaksin. Hal ini kontroversi, karena vaksinasi belum menjangkau Warga DKI Jakarta.

Hujan dan Angin kencang melanda Kota Cimahi. Akibatnya bebepa pohon tumbang. Angin dan hujan juga membuat papan reklame dan tiang tower ambruk.

Seorang pasien kritis hingga meninggal di halaman Puskesmas Klari. Dalam video tersebut keluarga pasien kecewa karena tidak dilayani pengobatan oleh Puskesmas. Pihak Puskesmas membantah tuduhan tersebut.