Kaleidoskop 2024: Prediksi Penemuan Revolusioner hingga Tanda Anak Cerdas Sejak Lahir
Berikut beberapa artikel populer Citizen6 yang menarik untuk dibahas dalam Kaleidoskop 2024
Kontroversi Rencana Pembangunan Kedubes China di Inggris
Apa yang membuat rencana pembangunan Kedutaan Besar China yang baru di London, Inggris, ini kontroversial?
Miliarder Elon Musk Dikabarkan Beri Donasi ke Partai Reformasi Inggris, Segini Nilainya
Sebagai warga negara Amerika Serikat (AS), Elon Musk tidak dapat memberikan sumbangan politik pribadi di Inggris.
Parlemen Inggris Loloskan RUU Eutanasia, Penderita Sakit Keras Bisa Pilih Akhiri Hidup
RUU ini akan memberikan hak bagi orang dewasa yang sakit keras untuk memilih mengakhiri hidup mereka dengan bantuan medis.
Rusia Usir Diplomat Inggris Atas Tudingan Mata-mata, Begini Respons London
Rusia menuduh diplomat Inggris melakukan mata-mata dalam pertikaian diplomatik baru.
Dikritik Kurang Efektif Tekan Overtourism, Venesia Malah Perpanjang Pajak Wisata Harian pada 2025
Venesia akan memperpanjang pajak wisata harian pada 2025, menggandakan biaya untuk pemesanan menit terakhir menjadi 10 Euro atau setara Rp170 ribu untuk mengatasi overtourism dan lonjakan turis.
Mengenal Serba-Serbi Electoral College, Sistem Penentu Kemenangan yang Dipakai di Pilpres AS
Sistem pemilihan presiden di Amerika Serikat berbeda dari negara lain termasuk Indonesia. Amerika Serikat menggunakan sistem "electoral college" sebagai cara untuk menentukan presiden. Berikut cara kerjanya.
Kabinet Gemoy Prabowo-Gibran, Bakal Efektif dan Efisien?
Prabowo langsung tancap gas mengumumkan susunan kabinetnya hanya beberapa jam setelah dirinya dilantik menjadi presiden. Tak tanggung-tanggung jumlah pembantu Prabowo-Gibran yang tergabung dalam Kabinet Merah Putih mencapai 109 orang, naik hampir dua kali lipat dari jumlah menteri di periode pemerintahan terdahulu.
Selain Kabinet Merah Putih Prabowo-Gibran, Ini 4 Negara dengan Jumlah Anggota Kabinet Jumbo
Selain Indonesia, berikut ini daftar empat negara dengan jumlah kabinet terbesar, mengutip sejumlah sumber:
Sri Lanka Hadapi Deflasi Setelah 29 Tahun, Berkah atau Malapetaka?
Sri Lanka terakhir alami deflasi pada 1995. Deflasi pun kembali terjadi pada September 2024 seiring kebijakan moneter yang ketat.