Wisnu Wardhana

Sebagian warga Lopati, Trimurti, Srandakan, Bantul, tidak memperbolehkan petugas pemakaman dari desa untuk menjalankan tugas memakamkan jenazah Covid-19 sesuai protokol kesehatan

Menurut Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida, awan panas guguran Gunung Merapi itu terjadi pada pukul 12.20 WIB dengan arah angin ke tenggara.

Gunung Merapi, Selasa (25/5/2021) mengeluarkan awan panas guguran dengan jarak luncur sejauh 1.000 meter ke arah barat daya.

Gunung Merapi, Kamis (205/2021), pukul 08.30 WIB, menyemburkan awan panas guguran ke arah barat daya dengan jarak luncur hingga 1,8 kilometer.

Gunung Merapi mengeluarkan 11 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimum 800 meter ke arah barat daya berdasarkan pengamatan mulai pukul 00.00 hingga 06.00 WIB pada Senin (5/4/2021).

Gunung Merapi, Selasa pagi (30/3/2021) kembali meluncurkan awan panas guguran dengan jarak luncur maksimum sejauh 1.500 meter ke arah barat daya.

Berawal dari adanya salah seorang warga yang meninggal, masyarakat sekitar kemudian ikut melakukan takziah di rumah duka seperti biasa. Warga yang meninggal bukan pasien Covid-19.

PT Angkasa Pura I (AP I) telah menyiapkan antisipasi kemungkinan terjadinya bencana alam erupsi Gunung Merapi.

Guguran lava pijar yang teramati pada periode pengamatan pukul 18.00-24.00 WIB itu meluncur ke arah Kali Krasak.

Gunung Merapi kembali mengeluarkan guguran awan panas dengan tinggi kolom asap 200 meter dari puncak ke arah hulu Kali Krasak, pukul 12.50 WIB.