Sukses

Menangkal Polio, Depkes Menggelar Imunisasi Massal

Sejumlah langkah akan diambil Depkes untuk mencegah penyebaran polio di antaranya melokalisasi daerah yang terjangkit dan menggelar kampanye nasional. Saat ini warga yang terjangkit sebanyak empat orang.

Liputan6.com, Jakarta: Warga Sukabumi, Jawa Barat yang positif menderita penyakit polio hingga saat ini mencapai empat orang. Sedangkan satu anak lagi menderita kelumpuhan tapi tidak positif terjangkit virus polio. Demikian diungkapkan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari saat berdialog dengan reporter SCTV Sella Wangkar dalam Liputan 6 Pagi di Jakarta, Senin (9/5).

Lebih lanjut Siti Fadilah mengatakan, penyebaran penyakit polio di Sukabumi khususnya di daerah terpencil karena warga enggan mengimunisasi anaknya. Selain itu juga, para petugas pos pelayanan terpadu (posyandu) setempat tidak aktif. Mereka jarang mendatangi warga yang tidak terlalu memikirkan dan peduli kesehatan ini.

Menurut Siti Fadilah, untuk mencegah penyebaran penyakit yang bisa melumpuhkan para penderitanya ini pihaknya akan melakukan imunisasi dari pintu ke pintu di daerah yang terjangkit. Hingga saat ini sebanyak 5.000 anak bawah lima tahun telah diimunisasi. Diharapkan para bocah itu terbebas dari serangan polio [baca: Menkes: Vaksinasi Ampuh Melawan Polio Liar].

Langkah selanjutnya yang diambil Departemen Kesehatan adalah melakukan kampanye besar-besaran agar warga mau pergi ke posyandu setempat untuk mengimunisasi anak mereka. Imunisasi dilakukan dalam dua tahap. Putaran pertama akan dilakukan pada 31 Mei mendatang sedangkan kedua dilakukan pada 28 Agustus nanti.

Menurut Siti Fadilah, pihaknya juga akan melokalisasi daerah yang terjangkit polio sehingga tidak menyebar. Langkah pencegahan selanjutnya adalah melaksanakan imunisasi massal di sejumlah daerah seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, serta Banten. Pasalnya berdasarkan hasil survei tiga daerah itu kemungkinan tersebar polio.

Virus polio di Sukabumi berasal dari Arab Saudi dan Sudan. Namun masih dicari penyebabnya karena tak ada warga di daerah yang terjangkit polio ini pergi menunaikan ibadah haji. Di sana juga tak ada tenaga kerja yang pulang dari Arab. Kemungkinan virus berasal dari warga yang sering pulang pergi Sukabumi-Jakarta.

Bocah di bawah usia lima tahun (balita) yang terserang polio biasanya hanya disertai dengan gejala flu biasa dan diare. Kemudian secara tiba-tiba penderita polio ini akan mengalami kelumpuhan secara tiba-tiba. Setelah mengalami kelumpuhan mereka biasanya sulit untuk kembali seperti semula karena penyakit polio ini tidak bisa disembuhkan.(JUM/Tim Liputan 6 SCTV)
    Video Terkini