Liputan6.com, Semarang: Panitia Pengawas Daerah (Panwasda) Kota Semarang, Jawa Tengah, menegur calon Walikota Semarang Sudiro dan pasangannya Musyafir karena mencuri start kampanye. Foto Sudiro dan Musyafir banyak terpasang pada mobil pribadi, angkutan kota, dan tempat umum di kawasan lokalisasi Sunan Kuning. Namun, panwasda setempat belum menjatuhkan sanksi.
Ketua Panwasda Kota Semarang Sriyanto Saputra ketika ditemui di Semarang, Senin (16/5) meminta anggota Partai Demokrat yang mengusung Sudiro-Musyafir segera mencopot atribut kampanye tersebut. Sebab, masa kampanye pemilihan kepala daerah (pilkada) belum dimulai. Jika tak dicopot, kata Sriyanto, pihaknya akan menyita poster tersebut.
Sebelumnya, calon walikota lainnya, yaitu Bambang Raya sempat diperiksa Panwasda Kota Semarang. Kandidat dari Partai Golongan Karya ini diduga melanggar aturan pilkada dengan menggunakan mobil dinas wakil ketua DPRD untuk menghadiri acara berkaitan dengan pencalonan wali kota bersama para seniman [baca: Calon Wali Kota Semarang Diperiksa Panwas Pilkada].
Komisi Pemilihan Umum Kota Surabaya, Jawa Timur, mengocok nomor urut pasangan calon walikota dan wakil walikota. Pengundian dijaga sekitar 300 polisi. Tamu pun diseleksi dan sebelum masuk ruangan diperiksa lewat detector logam. Pasalnya, berembus isu sekelompok massa akan datang untuk menggagalkan pencalonan salah satu pasangan. Namun, hingga acara selesai ancaman itu tak terbukti. Pengumuman daftar kekayaan kandidat ditunda karena Ketua Kelompok Kerja Pencalonan Kepala Daerah KPU Kota Surabaya Cordinal Sihombing masih di Jakarta.
Hasil pengundiannya, nomor urut wahid dipegang pasangan Erlangga Satriagung-AH Thony yang diusung Partai Demokrat dan Partai Amanat Nasional. Urutan kedua adalah Bambang DH-Arif Affandi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Pasangan Gatot Sudjito-Benyamin Hilly mendapat nomor urut tiga. Sedangkan nomor paling buncit dikantongi pasangan jagoan Partai Kebangkitan Bangsa, Alisyahbana-Wahyudin.(KEN/Tim Liputan 6 SCTV)
Ketua Panwasda Kota Semarang Sriyanto Saputra ketika ditemui di Semarang, Senin (16/5) meminta anggota Partai Demokrat yang mengusung Sudiro-Musyafir segera mencopot atribut kampanye tersebut. Sebab, masa kampanye pemilihan kepala daerah (pilkada) belum dimulai. Jika tak dicopot, kata Sriyanto, pihaknya akan menyita poster tersebut.
Sebelumnya, calon walikota lainnya, yaitu Bambang Raya sempat diperiksa Panwasda Kota Semarang. Kandidat dari Partai Golongan Karya ini diduga melanggar aturan pilkada dengan menggunakan mobil dinas wakil ketua DPRD untuk menghadiri acara berkaitan dengan pencalonan wali kota bersama para seniman [baca: Calon Wali Kota Semarang Diperiksa Panwas Pilkada].
Komisi Pemilihan Umum Kota Surabaya, Jawa Timur, mengocok nomor urut pasangan calon walikota dan wakil walikota. Pengundian dijaga sekitar 300 polisi. Tamu pun diseleksi dan sebelum masuk ruangan diperiksa lewat detector logam. Pasalnya, berembus isu sekelompok massa akan datang untuk menggagalkan pencalonan salah satu pasangan. Namun, hingga acara selesai ancaman itu tak terbukti. Pengumuman daftar kekayaan kandidat ditunda karena Ketua Kelompok Kerja Pencalonan Kepala Daerah KPU Kota Surabaya Cordinal Sihombing masih di Jakarta.
Hasil pengundiannya, nomor urut wahid dipegang pasangan Erlangga Satriagung-AH Thony yang diusung Partai Demokrat dan Partai Amanat Nasional. Urutan kedua adalah Bambang DH-Arif Affandi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Pasangan Gatot Sudjito-Benyamin Hilly mendapat nomor urut tiga. Sedangkan nomor paling buncit dikantongi pasangan jagoan Partai Kebangkitan Bangsa, Alisyahbana-Wahyudin.(KEN/Tim Liputan 6 SCTV)