Liputan6.com, Sanur: Hadi Utomo, adik ipar Kristiani Herawati, istri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, akhirnya terpilih sebagai Ketua Umum Partai Demokrat dalam Kongres I PD di Hotel Inna Grand Bali Beach, Sanur, Denpasar, Bali, Senin (23/5) dini hari. Dalam pemilihan putaran kedua, Hadi berhasil terpilih dengan meraih 302 suara. Adapun dua pesaingnya, Subur Budhisantoso meraup 108 suara, dan Suratto S hanya meraih 39 suara.
Berdasarkan pemantauan SCTV, pemilihan ketua umum dimulai pukul 21.00 WITA dengan menampilkan sembilan kandidat. Namun, menjelang pemilihan, Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Taufik Effendi mundur dari bursa pencalonan. Taufik mengalihkan dukungan kepada Subur. Pemilihan putaran pertama dimenangkan Hadi dengan 264 suara. Subur mengumpulkan 106 suara dan Suratto hanya 72 suara.
Lima kandidat lain hanya meraih satu sampai delapan suara. Pemilihan putaran satu sempat diwarnai kericuhan. Kericuhan masih seputar suara dewan pimpinan cabang PD yang bermasalah. Berdasarkan pasal 27 peraturan partai, pemilihan kemudian dilanjutkan ke putaran kedua dengan menampilkan tiga calon, yakni Hadi, Subur, dan Suratto. Hadi kemudian memenangkan pemilihan itu [baca: Ketua Umum PD Diputuskan Harus Sarjana].
Hadi sendiri adalah figur baru di kancah politik Indonesia. Pria kelahiran Semarang, Jawa Tengah, 15 Agustus 1945 itu berjanji membawa PD meraup suara sebesar 28 persen dalam Pemilu 2009. Lulusan Akabri angkatan 1970 ini berniat kembali mengusung SBY dalam pencalonan presiden periode 2009-2014. Menantu mendiang Letnan Jenderal Sarwo Edhie Wibowo sebelumnya menjabat Wakil Sekretaris Jenderal PD pada masa kepengurusan Subur. Dia memulai karier politik di PD yang baru dibentuk pada 9 September 2001. Hadi bergabung dalam tim kampanye SBY pada Pemilu 2004. Dia terakhir berpangkat kolonel dan kini telah pensiun.
Susilo sendiri yang secara aklamasi terpilih menjadi Ketua Dewan Pembina PD menutup secara resmi Kongres I PD pada pukul 05.00 WITA. Dalam amanatnya, SBY beminta Hadi melibatkan pengurus lama dalam kepengurusan mendatang. Presiden menilai, adanya perbedaan pendapat dalam kongres sebagai kedinamisan berdemokrasi.(MAK/Tim Liputan 6 SCTV)
Berdasarkan pemantauan SCTV, pemilihan ketua umum dimulai pukul 21.00 WITA dengan menampilkan sembilan kandidat. Namun, menjelang pemilihan, Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Taufik Effendi mundur dari bursa pencalonan. Taufik mengalihkan dukungan kepada Subur. Pemilihan putaran pertama dimenangkan Hadi dengan 264 suara. Subur mengumpulkan 106 suara dan Suratto hanya 72 suara.
Lima kandidat lain hanya meraih satu sampai delapan suara. Pemilihan putaran satu sempat diwarnai kericuhan. Kericuhan masih seputar suara dewan pimpinan cabang PD yang bermasalah. Berdasarkan pasal 27 peraturan partai, pemilihan kemudian dilanjutkan ke putaran kedua dengan menampilkan tiga calon, yakni Hadi, Subur, dan Suratto. Hadi kemudian memenangkan pemilihan itu [baca: Ketua Umum PD Diputuskan Harus Sarjana].
Hadi sendiri adalah figur baru di kancah politik Indonesia. Pria kelahiran Semarang, Jawa Tengah, 15 Agustus 1945 itu berjanji membawa PD meraup suara sebesar 28 persen dalam Pemilu 2009. Lulusan Akabri angkatan 1970 ini berniat kembali mengusung SBY dalam pencalonan presiden periode 2009-2014. Menantu mendiang Letnan Jenderal Sarwo Edhie Wibowo sebelumnya menjabat Wakil Sekretaris Jenderal PD pada masa kepengurusan Subur. Dia memulai karier politik di PD yang baru dibentuk pada 9 September 2001. Hadi bergabung dalam tim kampanye SBY pada Pemilu 2004. Dia terakhir berpangkat kolonel dan kini telah pensiun.
Susilo sendiri yang secara aklamasi terpilih menjadi Ketua Dewan Pembina PD menutup secara resmi Kongres I PD pada pukul 05.00 WITA. Dalam amanatnya, SBY beminta Hadi melibatkan pengurus lama dalam kepengurusan mendatang. Presiden menilai, adanya perbedaan pendapat dalam kongres sebagai kedinamisan berdemokrasi.(MAK/Tim Liputan 6 SCTV)