Liputan6.com, Jakarta: Dilihat sepintas sisik ikan, daun jagung dan kepompong ulat hanyalah limbah yang tak berguna. Tapi di tangan seorang perajin, limbah-limbah tersebut bisa berguna hingga menjadi karya seni yang apik serta bernilai jual tinggi. Seluruh kerajinan dari limbah lingkungan karya para perajin di Tanah Air itu dipamerkan di Balai Sidang Senayan, Jakarta, baru-baru ini. Pameran akan berlangsung hingga 5 Juni mendatang.
Salah satu perajin yang memamerkan karyanya adalah Wayan Mastoer. Karya kerajinan tangan Wayan antara lain bros dan gelang serbet. Kedua karya Wayan ini terbuat dari bahan-bahan sisa industri rumah tangga. Dengan kecekatan dan keterampilan Wayan, limbah-limbah rumah tangga itu kini menjadi benda berkarya seni tinggi. Meski terbuat dari bahan alami, Wayan menjamin keawetan produknya dapat digunakan lebih dari lima tahun.
Selain Wayan, beberapa perajin dari berbagai provinsi juga memamerkan karya mereka yang menjadi kerajinan khas. Semua bahannya dipastikan ramah lingkungan, termasuk bahan pewarnanya. Hasil karya Martina, misalnya. Untuk menghasilkan sebuah karya seni, Martina hanya memanfaatkan bahan alami dalam kehidupan sehari-hari. Karya Martina pun sedikit banyak mengurangi sampah nonorganik yang banyak ditemukan menumpuk di beberapa wilayah di Tanah Air.(DEN/Cindy Agustina dan Erwin Arief)
Salah satu perajin yang memamerkan karyanya adalah Wayan Mastoer. Karya kerajinan tangan Wayan antara lain bros dan gelang serbet. Kedua karya Wayan ini terbuat dari bahan-bahan sisa industri rumah tangga. Dengan kecekatan dan keterampilan Wayan, limbah-limbah rumah tangga itu kini menjadi benda berkarya seni tinggi. Meski terbuat dari bahan alami, Wayan menjamin keawetan produknya dapat digunakan lebih dari lima tahun.
Selain Wayan, beberapa perajin dari berbagai provinsi juga memamerkan karya mereka yang menjadi kerajinan khas. Semua bahannya dipastikan ramah lingkungan, termasuk bahan pewarnanya. Hasil karya Martina, misalnya. Untuk menghasilkan sebuah karya seni, Martina hanya memanfaatkan bahan alami dalam kehidupan sehari-hari. Karya Martina pun sedikit banyak mengurangi sampah nonorganik yang banyak ditemukan menumpuk di beberapa wilayah di Tanah Air.(DEN/Cindy Agustina dan Erwin Arief)