Liputan6.com, Garut: Kabupaten Garut tak hanya terkenal memiliki dodol yang rasanya khas. Kota yang terletak di selatan Jawa Barat ini juga memiliki sentra industri kulit dan batik. Datang saja ke Sukaregang, Kecamatan Garut Kota. Di sana berbagai macam produk kulit, seperti jaket, sarung tangan, sepatu, topi, dompet, dan ikat pinggang bisa didapatkan.
Harga sepotong jaket tergantung dari jenis kulit. Lebih mahal jika terbuat dari kulit domba. Harga jaket dari kulit domba yang lembut bisa mencapai Rp 600 ribu per potong. Sedangkan harga jaket berbahan dasar kulit sapi dan kambing yang kasar dapat mencapai Rp 400 ribu. Industri ini juga menerima pesanan baik individual maupun partai. "Bawa model sendiri, empat tiga hari jadi," kata salah seorang pemilik usaha kulit yang memasarkan produknya ke Jakarta, Bandung, dan Jawa Timur.
Sementara sentra batik di Garut salah satunya berpusat di Jalan Papandayan. Kelebihan "batik Garutan" karena masih memakai sistem tradisional. "Kita masih pakai pengetelan secara alami dengan menggunakan air merang dan minyak kacang," kata seorang ibu pemilik industri rumahan batik Garutan.
Batik Garutan juga memiliki motif tersendiri. Motif limar, misalnya. Dari limar saja bisa dikembangkan menjadi beragam motif. Sedangkan pemilihan warna cenderung cerah. "Cerah tapi tak begitu jreng karena kita daerah pegunungan, lain kalau daerah pesisir," ujar perajin yang sama.
Harga batik Garutan sangat tergantung jenis bahan dan tingkat kesulitan membuatnya. Harga tertinggi bisa mencapai jutaan rupiah. Sepotong bahan jadi saja bisa seharga Rp 3,5 juta.(AWD/Asti Megasari dan Effendi Kassah)
Harga sepotong jaket tergantung dari jenis kulit. Lebih mahal jika terbuat dari kulit domba. Harga jaket dari kulit domba yang lembut bisa mencapai Rp 600 ribu per potong. Sedangkan harga jaket berbahan dasar kulit sapi dan kambing yang kasar dapat mencapai Rp 400 ribu. Industri ini juga menerima pesanan baik individual maupun partai. "Bawa model sendiri, empat tiga hari jadi," kata salah seorang pemilik usaha kulit yang memasarkan produknya ke Jakarta, Bandung, dan Jawa Timur.
Sementara sentra batik di Garut salah satunya berpusat di Jalan Papandayan. Kelebihan "batik Garutan" karena masih memakai sistem tradisional. "Kita masih pakai pengetelan secara alami dengan menggunakan air merang dan minyak kacang," kata seorang ibu pemilik industri rumahan batik Garutan.
Batik Garutan juga memiliki motif tersendiri. Motif limar, misalnya. Dari limar saja bisa dikembangkan menjadi beragam motif. Sedangkan pemilihan warna cenderung cerah. "Cerah tapi tak begitu jreng karena kita daerah pegunungan, lain kalau daerah pesisir," ujar perajin yang sama.
Harga batik Garutan sangat tergantung jenis bahan dan tingkat kesulitan membuatnya. Harga tertinggi bisa mencapai jutaan rupiah. Sepotong bahan jadi saja bisa seharga Rp 3,5 juta.(AWD/Asti Megasari dan Effendi Kassah)