Sukses

Pemilihan Wali Kota Cilegon Memanas

Rapat pleno KPU Kota Cilegon memutuskan meneruskan proses penghitungan surat suara dalam pemilihan wali kota Cilegon, Banten. Tuntutan pemungutan suara ulang dianggap tidak beralasan.

Liputan6.com, Cilegon: Suasana pemilihan langsung wali kota Cilegon makin panas. Kemarin, kelompok pendukung calon wali kota Ade Miftah berunjuk rasa, Rabu (8/6) siang, giliran penyokong Aat Syafa`at berdemonstrasi di Kantor Komisi Pemilihan Umum Kota Cilegon, Banten. Massa Aat Syafa`at mendesak KPU Cilegon menolak tuntutan kelompok Ade Miftah untuk mengulangi proses pemungutan suara. Alasan pencoblosan ulang tak beralasan.

Massa Aat juga menuding pendukung Ade Miftah anarkis karena mencoret-coret papan nama KPU Kota Cilegon dan mencopot bendera. Sikap tersebut mencerminkan Ade tidak siap menerima kekalahan. Untuk mengingatkan, kelompok Ade Miftah meminta pemungutan suara ulang karena mereka menemukan kecurangan dalam proses penghitungan suara. Mereka memergoki tiga orang yang diduga anggota KPU tengah menghitung surat suara di Hotel Permata, Cilegon, Senin silam [baca: KPU Cilegon Didemonstrasi].

Maraknya demonstrasi yang mengusung isu pengulangan proses pemungutan suara ditanggapi KPU Cilegon dengan mengadakan rapat pleno, hari ini. Hasilnya, KPU Cilegon memutuskan menolak pemungutan suara diulang. Pemilihan kepala daerah (pilkada) yang sudah masuk tahap penghitungan surat suara tetap diteruskan hingga pelantikan wali kota terpilih. Dalam rapat yang dipimpin Ketua KPU Cilegon Suherman disepakati pelaksanaan pilkada secara langsung itu sudah sesuai aturan.

Seusai rapat pleno, Suherman memberikan klarifikasi terhadap berita yang dinilai menyudutkan dirinya. Suherman membantah pernah bertemu tim sukses salah satu calon wali kota di sebuah hotel, kemarin. Menurut dia, seluruh anggota KPU bersikap netral selama pilkada dilaksanakan.(KEN/Agus Faisal)
    Video Terkini