Liputan6.com, Mataram: Busung lapar dan gizi buruk yang menimpa ratusan anak di bawah usia lima tahun di Nusatenggara Barat ternyata tak mudah disembuhkan. Seperti yang dialami Azmi, baru-baru ini. Bayi berusia satu tahun itu telah dirawat Rumah Sakit Umum Daerah Mataram selama hampir satu bulan. Namun, hingga kini, kondisi kesehatan Azmi belum menunjukkan perkembangan berarti.
Azmi berada di ruang perawatan intensif setelah ditemukan tim medis dalam kondisi menderita busung lapar pada 13 Mei silam. Bocah itu berasal dari Kampung Side Karya, Kecamatan Lingsar, Lombok Barat, NTB. Sampai saat ini, berat badan Azmi masih sekitar enam kilogram, meski perutnya telah mengempis.
Inaq Azmi, sang ibu, memperkirakan putranya harus menjalani perawatan hingga tiga bulan ke depan. Inaq mengaku selalu khawatir melihat kondisi Azmi yang tak kunjung sembuh. Untunglah Azmi mendapat biaya perawatan dari jaring pengamanan sosial (JPS).
Sementara itu, dokter Arsini, spesialis anak RSUD Mataram, mengakui korban gizi buruk dan busung lapar tidak mudah sembuh. Pasalnya, selain menyerang otot motorik, busung lapar juga mengancam sel-sel otak.
Di Papua, enam anak penderita busung lapar yang dirawat di Rumah Sakit Umum Dok II Jayapura sejak dua pekan silam, empat di antaranya sudah diperbolehkan pulang. Namun, korban bernama Ella meninggal dunia dan satu bocah lagi hingga kini masih dirawat [baca: Bocah Penderita Busung Lapar di Jayapura Meninggal].(ZIZ/Adhar Hakim dan Rony Setiawan)
Azmi berada di ruang perawatan intensif setelah ditemukan tim medis dalam kondisi menderita busung lapar pada 13 Mei silam. Bocah itu berasal dari Kampung Side Karya, Kecamatan Lingsar, Lombok Barat, NTB. Sampai saat ini, berat badan Azmi masih sekitar enam kilogram, meski perutnya telah mengempis.
Inaq Azmi, sang ibu, memperkirakan putranya harus menjalani perawatan hingga tiga bulan ke depan. Inaq mengaku selalu khawatir melihat kondisi Azmi yang tak kunjung sembuh. Untunglah Azmi mendapat biaya perawatan dari jaring pengamanan sosial (JPS).
Sementara itu, dokter Arsini, spesialis anak RSUD Mataram, mengakui korban gizi buruk dan busung lapar tidak mudah sembuh. Pasalnya, selain menyerang otot motorik, busung lapar juga mengancam sel-sel otak.
Di Papua, enam anak penderita busung lapar yang dirawat di Rumah Sakit Umum Dok II Jayapura sejak dua pekan silam, empat di antaranya sudah diperbolehkan pulang. Namun, korban bernama Ella meninggal dunia dan satu bocah lagi hingga kini masih dirawat [baca: Bocah Penderita Busung Lapar di Jayapura Meninggal].(ZIZ/Adhar Hakim dan Rony Setiawan)