Liputan6.com, Surabaya: Grup band Slank selalu berusaha dekat dengan penggemar. "Setiap berkunjung ke kota [di Indonesia], kita pasti ada interaksi dengan penggemar," kata Bimbim, drummer Slank, saat berbincang-bincang dengan reporter SCTV Sella Wangkar di sebuah hotel di Surabaya, Jawa Timur, baru-baru ini.
Bimbim mengatakan Slank punya jadwal tersendiri untuk bertemu Slankers--sebutan buat penggemar Slank. Acara pertemuan dengan Slankers bahkan telah diatur oleh manajemen Slank. Slankers ikut dilibatkan dalam setiap konser Slank seperti membantu panitia konser. Hingga kini telah berdiri sekitar 60-an Slankers Fans Club di seluruh Nusantara.
Menurut Sony, salah seorang pengurus Slankers Fans Club Surabaya, pihaknya selalu dituntut untuk membikin laporan kegiatan. "Paling tidak kita tiga bulan sekali bikin kegiatan apa gitu," kata dia. Sony menuturkan pihaknya pernah membikin festival musik.
Untuk menjalin hubungan yang lebih personal, Slank bahkan menerbitkan koran Slank. "Jadi mereka bebas menulis berita, segala macam," kata Bimbim. Menurut pria bernama asli Bimo Setiawan Almachzumi ini, Slank malah membebaskan Slankers untuk berkreasi dalam menciptakan merchandise Slank. Sebab grup yang digawangi Kaka (vokal), Abdee (gitar), Ridho (gitar), Ivanka (bas), dan Bimbim ini memang tak pernah menarik royalti terhadap barang-barang atau logo yang menggunakan nama mereka.
Saat diwawancarai, sekonyong-konyong muncul para Slankers. Beberapa remaja putri tampak histeris dan menyempatkan diri memeluk personel Slank. "Enggak mungkin," kata seorang di antara mereka, berseru. Kesempatan ini digunakan Slankers untuk bertanya.
Seorang Slankers cewek mengaku semua hal tentang Slank banyak menginspirasi dirinya. Hal itu diamini seorang Slankers yang lain, bekas pecandu narkotik dan obat-obatan berbahaya. Dia mengaku kini bebas narkoba. Slank memang sempat terjerumus dalam narkoba. Bimbim, Kaka, dan Ivanka sempat kecanduan narkoba. Mereka baru bebas pada 2000-an. Kini sikap antinarkoba berhasil ditularkan kepada Slankers.
Tak terasa Slank telah bertahan selama 21 tahun. Sebuah usia yang cukup panjang buat sebuah grup rock. Bagi Bimbim, mereka bertahan karena Slank seperti keluarga dan saling terbuka. Mereka selalu mencoba melakukan sesuatu yang baru sehingga saat mengeluarkan album baru selalu fresh. Slank sedang mempersiapkan materi lagu untuk album baru mereka yang akan datang. Belum diketahui kapan album baru itu akan dirilis.(MAK/Tim Liputan 6 SCTV)
Bimbim mengatakan Slank punya jadwal tersendiri untuk bertemu Slankers--sebutan buat penggemar Slank. Acara pertemuan dengan Slankers bahkan telah diatur oleh manajemen Slank. Slankers ikut dilibatkan dalam setiap konser Slank seperti membantu panitia konser. Hingga kini telah berdiri sekitar 60-an Slankers Fans Club di seluruh Nusantara.
Menurut Sony, salah seorang pengurus Slankers Fans Club Surabaya, pihaknya selalu dituntut untuk membikin laporan kegiatan. "Paling tidak kita tiga bulan sekali bikin kegiatan apa gitu," kata dia. Sony menuturkan pihaknya pernah membikin festival musik.
Untuk menjalin hubungan yang lebih personal, Slank bahkan menerbitkan koran Slank. "Jadi mereka bebas menulis berita, segala macam," kata Bimbim. Menurut pria bernama asli Bimo Setiawan Almachzumi ini, Slank malah membebaskan Slankers untuk berkreasi dalam menciptakan merchandise Slank. Sebab grup yang digawangi Kaka (vokal), Abdee (gitar), Ridho (gitar), Ivanka (bas), dan Bimbim ini memang tak pernah menarik royalti terhadap barang-barang atau logo yang menggunakan nama mereka.
Saat diwawancarai, sekonyong-konyong muncul para Slankers. Beberapa remaja putri tampak histeris dan menyempatkan diri memeluk personel Slank. "Enggak mungkin," kata seorang di antara mereka, berseru. Kesempatan ini digunakan Slankers untuk bertanya.
Seorang Slankers cewek mengaku semua hal tentang Slank banyak menginspirasi dirinya. Hal itu diamini seorang Slankers yang lain, bekas pecandu narkotik dan obat-obatan berbahaya. Dia mengaku kini bebas narkoba. Slank memang sempat terjerumus dalam narkoba. Bimbim, Kaka, dan Ivanka sempat kecanduan narkoba. Mereka baru bebas pada 2000-an. Kini sikap antinarkoba berhasil ditularkan kepada Slankers.
Tak terasa Slank telah bertahan selama 21 tahun. Sebuah usia yang cukup panjang buat sebuah grup rock. Bagi Bimbim, mereka bertahan karena Slank seperti keluarga dan saling terbuka. Mereka selalu mencoba melakukan sesuatu yang baru sehingga saat mengeluarkan album baru selalu fresh. Slank sedang mempersiapkan materi lagu untuk album baru mereka yang akan datang. Belum diketahui kapan album baru itu akan dirilis.(MAK/Tim Liputan 6 SCTV)