Sukses

Brigade Anjing TNI AU

Anjing dalam membantu proses pengamanan memang dapat diandalkan. TNI Angkatan Udara yang bermarkas di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma ternyata memiliki pasukan bernama Brigade Anjing.

Liputan6.com, Jakarta: Peran satwa dalam membantu proses pengamanan sudah banyak dilakukan. Mulai dari pengamanan fisik hingga membantu pelacakan tindak kriminal. Akan tetapi tidak banyak yang sadar akan keberadaan brigade satwa yang bergabung di dalam militer, seperti Brigade Anjing TNI Angkatan Udara yang bermarkas di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma.

Brigade Anjing TNI AU ini berfungsi untuk melacak dan memeriksa barang haram yang masuk Lanud Halim Perdanakusuma. Menurut perwira Satuan Polisi Militer TNI AU Halim Perdanakusuma, Letna Satu Pom TNI AU M. Achyar, satwa dalam Brigade Anjing digunakan untuk memeriksa penumpang pesawat yang membawa bahan peledak serta narkotik dan obat-obatan berbahaya.

Chelsea adalah salah satu dari 20 anjing yang tergabung pada Brigade Anjing TNI AU yang mengemban tanggung jawab pengamanan. Chelsea itu adalah anjing yang secara khusus dilatih untuk melacak keberadaan narkotik di dalam barang bawaan penumpang pesawat.

Achyar mengatakan, setiap anjing dalam brigade memiliki peran dan tugas yang berbeda-beda sesuai dengan klasifikasinya. Ada yang khusus untuk penjagaan, mengejar, dan menangkap pelaku kejahatan. Untuk tipe anjing penjaga, Achyar mengatakan naluri anjingnya harus lebih kuat dibanding anjing lainnya. &quotApabila kita menaruh di dalam pesawat, dia langsung mengetahui dan bereaksi bila ada perubahan,&qout kata Achyar.

Apabila ada upacara militer kerap kali anjing-anjing itu harus mengikuti upacara dan para perwira harus mengikutsertakan satwanya mengikuti apel. Selain latihan baris berbaris, anjing itu juga dilatih ketangkasan. Achyar mengatakan, latihan ketangkasan diterapkan agar anjing dapat melewati rintangan saat bertugas.

Latihan wajib lainnya adalah penyerangan dan pelacakan. Latihan penyerangan dimaksudkan untuk menjaga kesiagaan para anjing apabila dalam kondisi lingkungannya mendapat serangan. Anjing yang dilatih pelacakan harus memiliki sifat pelacakan.&quotItu bisa dilihat diawal pertumbuhannya yang karakternya suka mencium, kemudian kita kembangkan," tutur Achyar.

Dalam keseharian, anjing-anjing dari berbagai ras itu dirawat para petugas khusus tak jauh dari areal Bandara Halim Perdanakkusuma. Anjing ditempatkan di kandang tersendiri agar tidak berkelahi. Namun, sayangnya kandang mereka yang digunakan sejak tahun 70-an sangat memprihatinkan dan belum diperbarui. Padahal, kondisi kandang salah satu faktor penting dalam menjaga kesehatan anjing.

Dalam sehari anjing makan dua kali dengan menu bergizi, seperti susu dan telur sebelum mejalani latihan. Sementara untuk menjaga kondisi kesehatan, anjing-anjing itu juga diberikan minyak ikan dan vitamin C dan B kompleks.(ZIZ/Cindy Agustina dan Johny Marcos)