Liputan6.com, Jakarta: Setelah dilakukan audit energi pada sejumlah industri, baru-baru ini, terungkap kalangan industri dinilai masih banyak melakukan pemborosan energi. Pemborosan itu mulai dari hal-hal kecil seperti menyalakan lampu hingga pemborosan kegiatan proses produksi di waktu beban puncak. Karena itu, kalangan industri diimbau untuk berhemat terutama pada waktu beban puncak.
Tahun 2005, PT Danareksa Persero diperkirakan masih membukukan rugi. Selama semester satu, Danareksa mencatat kerugian hingga Rp 198 miliar rupiah. Tingginya kerugian yang diderita karena adanya penurunan pendapatan usaha terutama turunnya pendapatan jasa dan penyisihan cadangan terhadap beberapa kredit macet.
Pemerintah akan menerbitkan buku proyeksi penduduk Indonesia tahun 2000 hingga 2025. Buku ini nantinya diharapkan dapat membantu pemerintah dalam menyusun program pembangunan nasional. Presiden Yudhoyono, saat peluncuran buku di Istana Negara, menginginkan data yang disusun di buku kependudukan Indonesia sesuai dengan kenyataan di lapangan.
Departemen Perindustrian tahun ini mengalokasikan dana Rp 45 milyar untuk pengembangan Industri Kecil Menengah (IKM) yang akan digunakan untuk pelatihan dan penyediaan alat-alat. Hingga saat ini, Departemen Perindustrian telah mengucurkan 60 persen dari dana yang dianggarkan.
Berdasarkan data Departemen Perindustrian, dari seluruh unit usaha dalam negeri, 99 persennya adalah IKM yang telah mampu menyerap tenaga kerja sebesar 65 persen. Namun, industri ini seringkali kalah bersaing karena tidak mampu menjaga kualitas dan kemasan.(IAN/Tim Liputan 6 SCTV)
Tahun 2005, PT Danareksa Persero diperkirakan masih membukukan rugi. Selama semester satu, Danareksa mencatat kerugian hingga Rp 198 miliar rupiah. Tingginya kerugian yang diderita karena adanya penurunan pendapatan usaha terutama turunnya pendapatan jasa dan penyisihan cadangan terhadap beberapa kredit macet.
Pemerintah akan menerbitkan buku proyeksi penduduk Indonesia tahun 2000 hingga 2025. Buku ini nantinya diharapkan dapat membantu pemerintah dalam menyusun program pembangunan nasional. Presiden Yudhoyono, saat peluncuran buku di Istana Negara, menginginkan data yang disusun di buku kependudukan Indonesia sesuai dengan kenyataan di lapangan.
Departemen Perindustrian tahun ini mengalokasikan dana Rp 45 milyar untuk pengembangan Industri Kecil Menengah (IKM) yang akan digunakan untuk pelatihan dan penyediaan alat-alat. Hingga saat ini, Departemen Perindustrian telah mengucurkan 60 persen dari dana yang dianggarkan.
Berdasarkan data Departemen Perindustrian, dari seluruh unit usaha dalam negeri, 99 persennya adalah IKM yang telah mampu menyerap tenaga kerja sebesar 65 persen. Namun, industri ini seringkali kalah bersaing karena tidak mampu menjaga kualitas dan kemasan.(IAN/Tim Liputan 6 SCTV)