Liputan6.com, Surabaya: Penerbangan Garuda rute Surabaya-Jakarta dan Surabaya Denpasar di Bandar Udara Juanda Surabaya, Jawa Timur, berlangsung normal. Para petugas chek-in keberangkatan domestik PT Garuda Indonesia tetap bekerja sesuai jadwal. Demikian pantauan SCTV di gerai Garuda di Bandara Juanda, Jumat (12/8) pagi. Karyawan Garuda tetap melayani penumpang dengan rute Surabaya-Jakarta dan Surabaya-Denpasar.
Meski begitu, General Manager Garuda Surabaya Nasrizal mengatakan para karyawan tetap bekerja sesuai tugas masing-masing. Namun, dia mengakui, jadwal penerbangan Surabaya-Jakarta telat satu jam dari jadwal semula pukul 09.00 WIB karena kerusakan mesin. Sebaliknya pesawat Garuda dari Jakarta yang harus mendarat pukul 08.20 WIB ditunda pukul 09.20 WIB.
Wartawan SCTV Winny Arnold dan Budi Sukmadianto sempat mengikuti penerbangan pesawat Garuda tersebut. Lima pramugari dan pramugara yang tengah bertugas di pesawat GA-304 mengaku, mereka batal mogok kerja usai menerima pesan singkat telepon genggam (SMS). Isinya yaitu berupa ajakan menghentikan mogok kerja. Namun saat dimintai keterangan soal alasan pemogokan, kelima anggota IKAGI itu menolak menjawab.
Batalnya mogok kerja Ikatan Awak Kabin Garuda Indonesia (IKAGI) sudah diperkirakan sebelumnya oleh sebagian penumpang Garuda. Dwi, misalnya. "Saya yakin insya Allah tidak terjadi. Karena saya lihat kepentingan nasional mungkin akan dikedepankan oleh setiap kru," kata dia. Hal senada diungkapkan Boga, penumpang lainnya. "Sampai tadi malam saya telepon ke Garuda call center untuk pesan nomor kursi, tidak ada masalah," ujar wanita berambut pendek itu.
Adapun rencana para anggota IKAGI untuk mogok kerja mulai 12-14 Agustus 2005 batal digelar. Keputusan ini diambil pihak IKAGI sekitar pukul 05.00 WIB tadi, setelah bertemu manajemen Garuda dan tiga menteri [baca: Awak Kabin Garuda Batal Mogok Kerja].(TNA/AIS/Nova Rini dan Winanto Nugroho)
Meski begitu, General Manager Garuda Surabaya Nasrizal mengatakan para karyawan tetap bekerja sesuai tugas masing-masing. Namun, dia mengakui, jadwal penerbangan Surabaya-Jakarta telat satu jam dari jadwal semula pukul 09.00 WIB karena kerusakan mesin. Sebaliknya pesawat Garuda dari Jakarta yang harus mendarat pukul 08.20 WIB ditunda pukul 09.20 WIB.
Wartawan SCTV Winny Arnold dan Budi Sukmadianto sempat mengikuti penerbangan pesawat Garuda tersebut. Lima pramugari dan pramugara yang tengah bertugas di pesawat GA-304 mengaku, mereka batal mogok kerja usai menerima pesan singkat telepon genggam (SMS). Isinya yaitu berupa ajakan menghentikan mogok kerja. Namun saat dimintai keterangan soal alasan pemogokan, kelima anggota IKAGI itu menolak menjawab.
Batalnya mogok kerja Ikatan Awak Kabin Garuda Indonesia (IKAGI) sudah diperkirakan sebelumnya oleh sebagian penumpang Garuda. Dwi, misalnya. "Saya yakin insya Allah tidak terjadi. Karena saya lihat kepentingan nasional mungkin akan dikedepankan oleh setiap kru," kata dia. Hal senada diungkapkan Boga, penumpang lainnya. "Sampai tadi malam saya telepon ke Garuda call center untuk pesan nomor kursi, tidak ada masalah," ujar wanita berambut pendek itu.
Adapun rencana para anggota IKAGI untuk mogok kerja mulai 12-14 Agustus 2005 batal digelar. Keputusan ini diambil pihak IKAGI sekitar pukul 05.00 WIB tadi, setelah bertemu manajemen Garuda dan tiga menteri [baca: Awak Kabin Garuda Batal Mogok Kerja].(TNA/AIS/Nova Rini dan Winanto Nugroho)