Liputan6.com, Jakarta: Obat pelangsing tubuh Arma Sin Gang San Langsing Ayu yang telah ditarik dari peredaran, hingga Senin (22/8) masih beredar. Padahal dua hari silam, Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) telah resmi menarik obat pelangsing ini karena mengandung campuran obat keras yang berbahaya bagi kesehatan.
Berdasarkan pemantauan SCTV, sejumlah toko obat ternyata masih memasarkan obat pelangsing yang dikenal juga dengan nama Arma. Sebagian penjual mengaku sudah mengetahui perintah penarikan dan sedang menunggu pihak perusahaan untuk mengambil kembali produk itu. Sementara ada pula yang tak tahu hingga masih menjual Arma secara bebas. Salah seorang yang masih menjual pelangsing ini adalah Anyi.
Sabtu silam, Arma ditarik karena terbukti dicampuri bahan kimia obat keras sibutramin hidroklorida yang melebihi dosis normal [baca: Obat Pelangsing Dosis Tinggi Ditarik dari Peredaran]. Penggunaan obat dengan dosis yang tak tepat dapat berbahaya bagi konsumen yang mempunyai sejarah penyakit stroke, gagal jantung, dan arteri koroner. Selain itu, obat ini juga dapat menyebabkan naiknya tekanan darah dan sulit tidur. Dewi, seorang konsumen Arma, mengaku sempat pusing-pusing setelah memakai obat ini.
Obat pelangsing keluaran sebuah pabrik farmasi di Semarang, Jawa Tengah, ini sebelumnya dikenal sebagai obat yang cukup manjur menurunkan berat badan. Di pasaran, obat ini termasuk yang paling banyak dicari kaum wanita yang ingin tampil langsing.(MAK/Grace Natalie dan Hengky Rahman)
Berdasarkan pemantauan SCTV, sejumlah toko obat ternyata masih memasarkan obat pelangsing yang dikenal juga dengan nama Arma. Sebagian penjual mengaku sudah mengetahui perintah penarikan dan sedang menunggu pihak perusahaan untuk mengambil kembali produk itu. Sementara ada pula yang tak tahu hingga masih menjual Arma secara bebas. Salah seorang yang masih menjual pelangsing ini adalah Anyi.
Sabtu silam, Arma ditarik karena terbukti dicampuri bahan kimia obat keras sibutramin hidroklorida yang melebihi dosis normal [baca: Obat Pelangsing Dosis Tinggi Ditarik dari Peredaran]. Penggunaan obat dengan dosis yang tak tepat dapat berbahaya bagi konsumen yang mempunyai sejarah penyakit stroke, gagal jantung, dan arteri koroner. Selain itu, obat ini juga dapat menyebabkan naiknya tekanan darah dan sulit tidur. Dewi, seorang konsumen Arma, mengaku sempat pusing-pusing setelah memakai obat ini.
Obat pelangsing keluaran sebuah pabrik farmasi di Semarang, Jawa Tengah, ini sebelumnya dikenal sebagai obat yang cukup manjur menurunkan berat badan. Di pasaran, obat ini termasuk yang paling banyak dicari kaum wanita yang ingin tampil langsing.(MAK/Grace Natalie dan Hengky Rahman)