Liputan6.com, Pamekasan: Jenazah Kapten Daufir Efendi, kopilot pesawat Mandala Airlines yang jatuh, tiba di kampung halamannya di Desa Tegangsir Laok, Kecamatan Waru, Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Rabu (7/9) dini hari sekitar pukul 01.00 WIB. Setibanya di rumah duka, jenazah Daufir langsung disalatkan di musala keluarga dan dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) setempat [baca: Jenazah Kopilot Mandala Tiba di Surabaya].
Bertindak sebagai pemimpin upacara pemakaman almarhum adalah Komandan Daerah Militer 082 Pamekasan Letnan Kolonel Agus Sumantoro. Hajah Mutaminah, ibu kandung mendiang dan Sri Alwiani Pancawati, istri Daufir tampak tabah melihat penguburan almarhum. Dalam upacara pemakaman ini turut hadir Letkol Fajar dari Skuadron 17 Halim Perdanakusuma dan warga kampung sekitar. Ayah dari Aurilia Aisiyah Fani, anak semata wayang almarhum, ini dimakamkan dekat kuburan ayah kandungnya, H. Dasulih, yang meninggal beberapa tahun silam.
Pagi tadi, sekitar 100 jenazah korban jatuhnya pesawat Mandala Airlines RI-091 di Medan, Sumatra Utara, berhasil diidentifikasi. Rencananya, jasad korban yang gagal dikenali hingga pukul 10.00 WIB akan dikuburkan secara massal pada hari ini [baca: Keluarga Korban Terus Mengidentifikasi Jasad Korban ].
Saat ini sebidang tanah di kawasan Lapangan Udara Polonia, Medan, yang akan dijadikan kuburan massal telah digali. Kuburan itu berdampingan dengan kuburan massal korban kecelakaan pesawat Garuda yang jatuh di Sibolangit, Medan, delapan tahun lalu.
Sebelumnya, pihak rumah sakit telah memberi beberapa petunjuk untuk memudahkan keluarga mencari kerabatnya. Di antaranya dengan foto dan catatan gigi korban. Selain jasad korban, identifikasi juga dilakukan dengan mengenali pakaian, barang bawaan atau apa pun yang melekat di tubuh korban.
Sejauh ini jumlah korban jatuhnya pesawat Mandala Airlines mencapai 149 orang. Sebanyak 102 adalah penumpang dan awak pesawat. Selebihnya merupakan warga yang tertimpa pesawat di sekitar lokasi kecelakaan.(MAK/ZIZ/Tim Liputan 6 SCTV)
Bertindak sebagai pemimpin upacara pemakaman almarhum adalah Komandan Daerah Militer 082 Pamekasan Letnan Kolonel Agus Sumantoro. Hajah Mutaminah, ibu kandung mendiang dan Sri Alwiani Pancawati, istri Daufir tampak tabah melihat penguburan almarhum. Dalam upacara pemakaman ini turut hadir Letkol Fajar dari Skuadron 17 Halim Perdanakusuma dan warga kampung sekitar. Ayah dari Aurilia Aisiyah Fani, anak semata wayang almarhum, ini dimakamkan dekat kuburan ayah kandungnya, H. Dasulih, yang meninggal beberapa tahun silam.
Pagi tadi, sekitar 100 jenazah korban jatuhnya pesawat Mandala Airlines RI-091 di Medan, Sumatra Utara, berhasil diidentifikasi. Rencananya, jasad korban yang gagal dikenali hingga pukul 10.00 WIB akan dikuburkan secara massal pada hari ini [baca: Keluarga Korban Terus Mengidentifikasi Jasad Korban ].
Saat ini sebidang tanah di kawasan Lapangan Udara Polonia, Medan, yang akan dijadikan kuburan massal telah digali. Kuburan itu berdampingan dengan kuburan massal korban kecelakaan pesawat Garuda yang jatuh di Sibolangit, Medan, delapan tahun lalu.
Sebelumnya, pihak rumah sakit telah memberi beberapa petunjuk untuk memudahkan keluarga mencari kerabatnya. Di antaranya dengan foto dan catatan gigi korban. Selain jasad korban, identifikasi juga dilakukan dengan mengenali pakaian, barang bawaan atau apa pun yang melekat di tubuh korban.
Sejauh ini jumlah korban jatuhnya pesawat Mandala Airlines mencapai 149 orang. Sebanyak 102 adalah penumpang dan awak pesawat. Selebihnya merupakan warga yang tertimpa pesawat di sekitar lokasi kecelakaan.(MAK/ZIZ/Tim Liputan 6 SCTV)