Liputan6.com, Jakarta: Jarang-jarang ada yang menjadikan pengalaman masa kecil sebagai inspirasi untuk membuka usaha. Satu di antara yang sedikit itu adalah Ario Wishnu. Berawal dari kesenangan membuat rumah-rumahan dari kardus saat masih bocah, kini hobi itu dijadikan sebagai lahan usaha. Dengan label nama My House, Ario kini dikenal sebagai pionir dalam usaha rumah-rumahan kayu bagi anak-anak.
Rumah-rumahan produksi My House memang terbilang unik. Beragam model yang dihasilkan dapat dimasuki oleh anak-anak. Di dalam rumah ukuran mini tersebut juga dilengkapi perabotan, seperti alat pendingin ruangan, tempat tidur, sofa dan gorden. "Rumah-rumahan ini dapat dimasuki anak-anak untuk bermain atau belajar. Bahkan, mereka bisa beraktivitas layaknya di rumah betulan," papar Ario.
Ada beberapa model rumah-rumahan yang diproduksi, seperti Dyandra, Vanya, Cimone, Benta, dan Bed House. Paling kecil itu model Cimone yang berukuran 150 x 150 centimeter dengan tinggi 160 centimeter, yang bisa dimasuki lima hingga enam anak. Rumah-rumahan ini dipasarkan dengan harga mulai Rp 3 juta hingga Rp 17,9 juta.
Untuk pangsa pasar, My House menargetkan anak-anak usia 1,5 tahun hingga 15 tahun yang ada di kota-kota besar Indonesia, khususnya di Jakarta. Konsumen produk ini juga beragam. Selain individu, lembaga pendidikan seperti play group dan taman kanak-kanak lumayan apresiatif terhadap hasil karya ini.
Dengar saja ungkapan Dicta, bocah yang baru saja dibelikan rumah-rumahan oleh orang tuanya. Dia mengaku senang karena kini punya tempat bermain dan belajar sendiri. "Di rumah ini aku bisa melakukan apa saja. Pokoknya seperti di rumah sendiri," ucapnya dengan riang.
Bagi orang tua serta guru, kehadiran produk ini juga dirasakan sangat membantu tugas mereka dalam memberikan pendidikan sejak dini. "Dengan arena bermain seperti ini, anak-anak saya terlihat lebih bertanggung jawab, mereka membersihkan sendiri rumah-rumahannya," jelas Novi Trisdhini, salah seorang konsumen My House.
Lain lagi dengan Kanserrina, guru TK Holy Kids yang berlokasi di Cinere, Jakarta Selatan. Sejak sekolah ini memiliki rumah-rumahan karya Ario, sosialisasi di antara murid-murid lebih terasa. "Kadang-kadang, kita para guru pura-pura bertamu ke rumah mereka, sambil mengajarkan bagaimana etika menerima dan melayani tamu. Selain menumbuhkan rasa percaya diri, bagi perkembangan psikologis mereka juga akan sangat mendukung," jelas Kanserrina.
Dari Jalan Anyelir No. 39A Blok F, Cinere-Megapolitan, My House saat ini sanggup memproduksi 10 unit rumah-rumahan setiap bulannya. Melalui strategi pemasaran dengan mengikuti berbagai pameran di sejumlah pusat perbelanjaan terkemuka di Ibu Kota, Ario bersama timnya yakin bisa memenuhi setiap pesanan yang datang.(ADO/Tim Usaha Anda)
My House
Jalan Anyelir Nomor 39A Blok F,
Cinere-Megapolitan Jakarta 16514
Telepon: (021) 70096744,7547487
Faxsimile: (021) 7547487
Website: www.myhouse-indonesia.com
Rumah-rumahan produksi My House memang terbilang unik. Beragam model yang dihasilkan dapat dimasuki oleh anak-anak. Di dalam rumah ukuran mini tersebut juga dilengkapi perabotan, seperti alat pendingin ruangan, tempat tidur, sofa dan gorden. "Rumah-rumahan ini dapat dimasuki anak-anak untuk bermain atau belajar. Bahkan, mereka bisa beraktivitas layaknya di rumah betulan," papar Ario.
Ada beberapa model rumah-rumahan yang diproduksi, seperti Dyandra, Vanya, Cimone, Benta, dan Bed House. Paling kecil itu model Cimone yang berukuran 150 x 150 centimeter dengan tinggi 160 centimeter, yang bisa dimasuki lima hingga enam anak. Rumah-rumahan ini dipasarkan dengan harga mulai Rp 3 juta hingga Rp 17,9 juta.
Untuk pangsa pasar, My House menargetkan anak-anak usia 1,5 tahun hingga 15 tahun yang ada di kota-kota besar Indonesia, khususnya di Jakarta. Konsumen produk ini juga beragam. Selain individu, lembaga pendidikan seperti play group dan taman kanak-kanak lumayan apresiatif terhadap hasil karya ini.
Dengar saja ungkapan Dicta, bocah yang baru saja dibelikan rumah-rumahan oleh orang tuanya. Dia mengaku senang karena kini punya tempat bermain dan belajar sendiri. "Di rumah ini aku bisa melakukan apa saja. Pokoknya seperti di rumah sendiri," ucapnya dengan riang.
Bagi orang tua serta guru, kehadiran produk ini juga dirasakan sangat membantu tugas mereka dalam memberikan pendidikan sejak dini. "Dengan arena bermain seperti ini, anak-anak saya terlihat lebih bertanggung jawab, mereka membersihkan sendiri rumah-rumahannya," jelas Novi Trisdhini, salah seorang konsumen My House.
Lain lagi dengan Kanserrina, guru TK Holy Kids yang berlokasi di Cinere, Jakarta Selatan. Sejak sekolah ini memiliki rumah-rumahan karya Ario, sosialisasi di antara murid-murid lebih terasa. "Kadang-kadang, kita para guru pura-pura bertamu ke rumah mereka, sambil mengajarkan bagaimana etika menerima dan melayani tamu. Selain menumbuhkan rasa percaya diri, bagi perkembangan psikologis mereka juga akan sangat mendukung," jelas Kanserrina.
Dari Jalan Anyelir No. 39A Blok F, Cinere-Megapolitan, My House saat ini sanggup memproduksi 10 unit rumah-rumahan setiap bulannya. Melalui strategi pemasaran dengan mengikuti berbagai pameran di sejumlah pusat perbelanjaan terkemuka di Ibu Kota, Ario bersama timnya yakin bisa memenuhi setiap pesanan yang datang.(ADO/Tim Usaha Anda)
My House
Jalan Anyelir Nomor 39A Blok F,
Cinere-Megapolitan Jakarta 16514
Telepon: (021) 70096744,7547487
Faxsimile: (021) 7547487
Website: www.myhouse-indonesia.com