Sukses

Lima Warga Banten Diburu

Polisi menduga kelima warga Banten itu terlibat jaringan pengebom Jimbaran dan Kuta Square, Denpasar, Bali. Sejak bom Bali kedua meledak, mereka menghilang dari rumah masing-masing.

Liputan6.com, Serang: Kepolisian Daerah Banten memburu lima warga Banten yang dicurigai terlibat jaringan pengebom Jimbaran dan Kuta Square, Denpasar, Bali. Kelima orang itu menghilang setelah bom meledak, Sabtu pekan silam. Kecurigaan terhadap lima warga asal Banten diungkapkan Kepala Polda Banten Komisaris Besar Polisi Badrodin Haiti di Serang, Banten, Rabu (5/10).

Badrodin menjelaskan, kelima penduduk Banten semula tinggal di kawasan Lebak, Malingping, dan Pandeglang. Mereka telah lama masuk daftar orang yang diawasi Polda Banten. "Kita melakukan penyelidikan terhadap orang yang teridentifikasi kemungkinan terlibat [Bom Bali II]," tambah Badrodin. Perburuan dilakukan anggota Polda Banten dan Detasemen 88 dengan menyisir wilayah Banten Selatan.

Reporter SCTV Miko Toro dari Denpasar melaporkan, sedikitnya 75 saksi telah dimintai keterangan. Namun, polisi belum mengungkapkan jumlah saksi yang benar-benar mengenal wajah tersangka. Ke-21 korban peledakan yang dirawat di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah juga mengaku tidak mengenali tiga wajah yang gambarnya dipublikasikan [baca:Gambar Tiga Tersangka Disempurnakan]..

Sementara itu, warga Desa Jimbaran, Kabupaten Badung yang lokasinya berdekatan dengan kawasan ground zero sejak pukul 07.00 WITA memperingati Hari Raya Galungan dengan sederhana. Mereka melaksanakan upacara di pura keluarga masing-masing. Tak ada acara besar yang lumrahnya diikuti seluruh penduduk Desa Jimbaran. Bagi keluarga yang sanak saudaranya meninggal, tetapi  jenazahnya belum dibakar berduyun-duyun datang ke makam untuk berdoa.

Galungan mempunyai makna memperingati kemenangan kekuatan baik (dharma) melawan kejahatan (adharma). Mengingat Pulau Bali baru diguncang teror, seluruh umat Hindu berharap dijauhkan dari segala malapetaka di masa depan.(KEN)