Sukses

BBM Naik, Elpiji Menjadi Langka di Madiun

Pascakenaikan harga bahan bakar minyak, elpiji menjadi sulit didapat di wilayah Kabupaten Madiun, Jawa Timur. Di Lampung, beberapa warung dan rumah makan menggunakan arang kayu sebagai bahan bakar.

Liputan6.com, Madiun: Sejak kenaikan harga bahan bakar minyak 1 Oktober silam, liquid petroleum gas (elpiji) menjadi sulit didapat di wilayah Kabupaten Madiun, Jawa Timur. Saat ini, kerap terlihat tumpukan tabung-tabung gas kosong baik di tingkat agen maupun pengecer.

Biasanya, pasokan elpiji dari Pertamina ke sejumlah agen tiga kali dalam seminggu. Dalam satu kali pengiriman, sedikitnya ada 2.250 tabung. Sekarang, pengiriman hanya dilakukan satu kali dan hanya 750 tabung yang dikirim. Untuk mendapatkannya, para pengecer harus rela mengantre seharian. &quotBiasanya dalam satu hari bisa mengeluarkan 70 tabung lebih. Tapi sekarang hanya 30-an tabung,&quot tutur Sarjito salah satu agen elpiji.

Kelangkaan ini juga mengakibatkan harga elpiji naik dari Rp 54 ribu menjadi Rp 55 ribu per tabung. Menurut sejumlah agen, harga elpiji bisa merambat naik jika pasokannya terus tersendat. Lantaran sulit mendapatkan elpiji, para pengecer terpaksa pulang dengan tangan hampa. Karena, agen lebih mengutamakan konsumen rumah tangga. Tak pelak, mereka harus gigit jari karena tidak mendapatkan keuntungan selama hampir dua pekan ini.

Sementara itu, akibat sulitnya mendapatkan elpiji di pasaran. Beberapa warung dan rumah makan di Kota Bandar Lampung, Lampung, menggunakan arang kayu sebagai bahan bakar untuk mengolah makanan. Ini terjadi sejak sepekan silam. Kelangkaan ini mengakibatkan harga elpiji melonjak naik dari Rp 54 ribu menjadi Rp 70 ribu untuk tabung ukuran 12 kilogram. Kenaikan harga semakin menambah beban warga.

Kelangkaan elpiji di Bandar Lampung sudah terjadi sejak tiga pekan silam. Menurut para agen, kelangkaan terjadi akibat tidak lancarnya pasokan Pertamina sejak beberapa hari terakhir Warga berharap Pertamina dapat segera mengatasi kelangkaan gas di daerah ini [baca: Solar Mahal, Nelayan Beralih ke Minyak Tanah].(BOG/Tim Liputan 6 SCTV)

    Video Terkini