Liputan6.com, Denpasar: Amrozi, Imam Samudra, dan Ali Gufron dipindahkan ke Lembaga Pemasyarakatan Batu, Nusakambangan, Jawa Tengah, dari LP Krobokan, Denpasar, Bali, Selasa (11/10) siang ini. Ketiga terpidana mati kasus Bom Bali I ini dikawal ketat saat menuju Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai, Denpasar. Pasalnya, puluhan massa sudah menunggu di luar LP Krobokan sejak pagi.
Menurut Kepala Kantor Kehakiman Provinsi Bali I Gede Rata, pemindahan kelompok Amrozi ke Nusakambangan tidak terkait dengan isu demonstrasi besar-besaran di LP Krobokan yang akan dilakukan besok. Rencana demonstrasi itu untuk menuntut terpidana Bom Bali I dieksekusi mati pada 12 Oktober, bertepatan dengan peringatan Tragedi Bom Bali I yang terjadi 2002.
Rata menambahkan keberadaan Amrozi dan terpidana lain di LP Batu untuk menghabiskan sisa masa tahanan dan menunggu perintah eksekusi mati usai permintaan grasi mereka ditolak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono [baca: Pelaku Bom Bali Didesak Segera Dieksekusi Mati].
Di Jakarta, Kepala Polri Jenderal Sutanto membenarkan pemindahan para terpidana untuk menghindari segala kemungkinan terburuk reaksi masyarakat Bali atas peledakan bom pada 1 Oktober lalu. "Ini sesuatu yang kita pertimbangkan, di samping keamanan yang bersangkutan," kata Sutanto.(ZIZ/Tim Liputan 6 SCTV)
Menurut Kepala Kantor Kehakiman Provinsi Bali I Gede Rata, pemindahan kelompok Amrozi ke Nusakambangan tidak terkait dengan isu demonstrasi besar-besaran di LP Krobokan yang akan dilakukan besok. Rencana demonstrasi itu untuk menuntut terpidana Bom Bali I dieksekusi mati pada 12 Oktober, bertepatan dengan peringatan Tragedi Bom Bali I yang terjadi 2002.
Rata menambahkan keberadaan Amrozi dan terpidana lain di LP Batu untuk menghabiskan sisa masa tahanan dan menunggu perintah eksekusi mati usai permintaan grasi mereka ditolak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono [baca: Pelaku Bom Bali Didesak Segera Dieksekusi Mati].
Di Jakarta, Kepala Polri Jenderal Sutanto membenarkan pemindahan para terpidana untuk menghindari segala kemungkinan terburuk reaksi masyarakat Bali atas peledakan bom pada 1 Oktober lalu. "Ini sesuatu yang kita pertimbangkan, di samping keamanan yang bersangkutan," kata Sutanto.(ZIZ/Tim Liputan 6 SCTV)