Dua di antara pasien yang terbaring di RSUD Pasar Rebo adalah Rilinka, delapan tahun, dan Nurliza Efita, 12 tahun. Keduanya telah melewati masa krisis setelah dirawat di high care unit akibat pendarahan lambung [baca: Pencegahan DBD Dinilai Setengah Hati]. Mereka dipindahkan karena unit rumah sakit yang khusus melayani pasien sangat kritis itu hanya berkapasitas dua orang.
Menurut petugas Hubungan Masyarakat RSUD Pasar Rebo Deddy Suryadi, sejumlah pasien ditempatkan di lorong rumah sakit karena daya tampung yang terbatas. Dengan alasan yang sama pula, pihak RSUD Pasar Rebo terpaksa merujuk pasien DBD ke belasan rumah sakit lain di Jakarta.
Deddy menilai kasus demam berdarah tak perlu terjadi jika pemerintah dan masyarakat menjalankan program kebersihan yang telah dicanangkan. Sebab, kebersihan adalah salah satu penyebab utama berjangkitnya wabah DBD.(TOZ/Erica Panjaitan dan Taufik Maru)
Advertisement