Liputan6.com, Jakarta: Kekerasan dan intimidasi terhadap wartawan yang sedang melakukan tugas kembali terjadi. Kasus terakhir menimpa wartawan Harian Berita Sore Medan, Sumatara Utara, Elyuddin Telaumbanua yang dinyatakan hilang sejak 24 Agustus. Hilangnya Elyuddin dilaporkan pihak keluarga dengan mendatangi Markas Besar Polri di Jakarta, Senin (17/10) siang.
Mereka meminta Mabes Polri mengusut tuntas kasus ini. Elise Sederhana, istri korban, mengatakan terpaksa melaporkan kasus ini ke Mabes Polri karena kepolisian setempat terlihat kurang serius menangani kasus ini.
Menurut Elise, suaminya sering dihubungi Hadirat Manao, Ketua DPRD Nias Selatan, melalui telepon seluler. Suaminya malah sempat meninggalkan sebuah foto yang dibelakangnya ada tulisan "Memantau Nasman Manao, adik Ketua DPRD di Teluk Dalam (maksudnya Nias Selatan)". Pesan sang suami: "Apabila terjadi sesuatu kepada saya dan saya tidak kembali lagi, inilah yang klien (kalian)Â kejar," ujar Elise.
Pada 17 Agustus Elyuddin pamit untuk meliput kasus penyanderaan Ketua Komisi Pemilihan Umum Nias Selatan oleh Ketua dan anggota DPRD Nias Selatan. Pada 24 Agustus, seorang saksi melihat korban yang sedang mengendarai sepeda motor dari Desa Bawoganowo ke arah Desa Hilisataro dikejar enam orang tak dikenal dengan tiga sepeda motor. Mereka kemudian menganiaya korban. Sejak saat itu korban menghilang, sedangkan sepeda motor dan sandal Elyuddin tertinggal di lokasi kejadian.(MAK/Darnifawan dan Dedi Sunandar)
Mereka meminta Mabes Polri mengusut tuntas kasus ini. Elise Sederhana, istri korban, mengatakan terpaksa melaporkan kasus ini ke Mabes Polri karena kepolisian setempat terlihat kurang serius menangani kasus ini.
Menurut Elise, suaminya sering dihubungi Hadirat Manao, Ketua DPRD Nias Selatan, melalui telepon seluler. Suaminya malah sempat meninggalkan sebuah foto yang dibelakangnya ada tulisan "Memantau Nasman Manao, adik Ketua DPRD di Teluk Dalam (maksudnya Nias Selatan)". Pesan sang suami: "Apabila terjadi sesuatu kepada saya dan saya tidak kembali lagi, inilah yang klien (kalian)Â kejar," ujar Elise.
Pada 17 Agustus Elyuddin pamit untuk meliput kasus penyanderaan Ketua Komisi Pemilihan Umum Nias Selatan oleh Ketua dan anggota DPRD Nias Selatan. Pada 24 Agustus, seorang saksi melihat korban yang sedang mengendarai sepeda motor dari Desa Bawoganowo ke arah Desa Hilisataro dikejar enam orang tak dikenal dengan tiga sepeda motor. Mereka kemudian menganiaya korban. Sejak saat itu korban menghilang, sedangkan sepeda motor dan sandal Elyuddin tertinggal di lokasi kejadian.(MAK/Darnifawan dan Dedi Sunandar)