Sukses

Pasien Diduga Terjangkit Flu Burung Masih Diobservasi

Tiga anggota keluarga almarhumah Ina Solati saat ini masih diobservasi di RSPI Sulianti Saroso, Sunter, Jakarta Utara. Unggas dan burung di rumah korban negatif flu burung.

Liputan6.com, Jakarta: Tiga anggota keluarga almarhumah Ina Solati, saat ini masih diobservasi di Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso, Sunter, Jakarta Utara. Ketiganya adalah Indah (10 bulan), Ilham (8 tahun), dan Bintang (5 bulan). Mereka dirawat di ruang isolasi Cempaka didampingi orangtua masing-masing dalam tiga ruangan berbeda.

Kondisi kesehatan ketiga pasien tetap stabil. Suhu tubuh mereka normal dan sama sekali tidak menggunakan alat bantu pernapasan atau infus. Menurut Dokter Ilham Patu, pasien diobservasi karena mereka pernah kontak langsung dengan Ina yang meninggal karena virus H5N1 [baca: Flu Burung Kembali Menelan Korban].

Sebelumnya, tiga warga Pondok Kacang Timur, Tangerang, Banten ini harus dijemput ambulans milik RSPI Sulianti Saroso untuk diobservasi. Mereka mengalami gejala demam, batuk dan pilek sejak beberapa hari silam. Pihak rumah sakit khawatir, gejala yang diderita ketiga anak ini mengarah kepada penyakit flu burung.

Senin silam, seluruh anggota keluarga korban telah diambil sampel darahnya dan diperiksa di RSPI Sulianti Saroso. Semua pihak kini masih menunggu hasil pemeriksaan itu. Berdasarkan hasil pemeriksaan Penelitian dan Pengembangan Departemen Kesehatan menunjukkan, air liur Ina terinfeksi flu burung.

Sementara warga di sekitar tempat tinggal almarhumah Ina di Kawasan Pondok Aren, Tangerang, mengaku, sempat terkejut dengan kepastian kematian tetangganya itu. Namun mereka tidak panik. Menurut warga, dua hari silam telah diambil sampel darah mereka termasuk seluruh unggas peliharaannya.

Hingga kini tak ada tindakan preventif seperti penyemprotan desinfektan maupun isolasi. Namun Warga mengharapkan, pemerintah dapat memberikan informasi selengkapnya mengenai penyebaran penyakit flu burung. Ini agar mereka bisa melakukan langkah antisipasi semaksimal mungkin.

Dalam rapat koordinasi kesejahteraan rakyat semalam, Menteri Koordinator Kesra Alwi Shihab mengakui adanya berbagai kendala dalam menangani kasus flu burung, seperti kendala fasilitas, teknis, dan finansial. "Karena ini masalah global, maka tanggung jawab dunia internasional sama juga dengan tanggung jawab dengan negara-negara yang menghadapi masalah flu burung," jelasnya [baca: Indonesia Mengalami Kendala Menangani Flu Burung].

Sedangkan Departemen Pertanian akan melakukan penyisiran ke seluruh peternakan kecil ataupun rumah penduduk yang memelihara unggas. "Dalam surveillance ini, strategi kita apabila menemukan unggas yang mengandung virus flu burung. Langsung kita musnahkan di daerah sekitar yang tertular kemudian langsung kita bersihkan," tutur Menteri Pertanian Apriantono.

Berdasarkan hasil pemeriksaan Dinas Peternakan Tangerang, unggas dan burung di sekitar rumah Almarhumah Ina negatif flu burung. Menurut Kepala Dinas Peternakan Tangerang Didi Aswadi, ayam dan burung perkutut yang ada di rumah korban tidak ada yang memiliki atau positif terhadap virus avian influenza. "Ini artinya adalah dari sekitar rumah korban, tak memberikan peluang untuk terinfeksi dari lokasi yang bersangkutan," jelasnya. Sehingga, menurut Didi tak perlu di isolasi.(BOG/Tim Liputan 6 SCTV)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini