Sukses

Korban Bom Bali Mensyukuri Kematian Azahari

Korban bom Bali pertama dan kedua bersyukur jika benar Dr. Azahari tewas dalam penggerebekan di persembunyiannya di Batu, Jatim. Itu adalah akhir karma dari semua aksi Azahari dan para pengikutnya.

Liputan6.com, Denpasar: Para korban bom Bali bersyukur bila Dr. Azahari bin Husin, tersangka otak serangkaian bom di Tanah Air, memang benar tewas dalam penggerebekan di Kota Batu, Jawa Timur, kemarin. Mereka meyakini ini adalah karma dari segala teror yang dilakukan Azahari selama ini. "Inilah akhir dari sebuah karma. Kalau mereka melakukan kebaikan tentu akan berbalas kebaikan. Kalau mereka berbuat kejahatan akan mendapatkan keburukan," kata Agus Bambang, relawan bom Bali pertama dan kedua di Denpasar, Rabu (9/11) malam.

Hayati Eka Laksmi, janda korban bom Bali pertama, memuji kerja keras polisi untuk menyeret para tersangka pengebom Bali. "Siapa sih yang tidak ingin hidup tenang," ujar perempuan bertahi lalat di pipi ini. Dia juga tak berhenti mengucap syukur karena Tuhan menjawab doanya selama ini. Hayati adalah istri Himawan Sarjono yang tewas dalam pengeboman di Paddy`s Cafe di kawasan Legian, Kuta, Oktober 2002 [baca: PM Howard Mengunjungi RS Sanglah].

I Wayan Rahmi, janda korban bom Bali pertama juga bersyukur atas kematian Azahari. "Mudah-mudahan kelompok Azahari juga tertangkap," kata dia. Mereka juga berharap para pengikut Azahari segera dibekuk dan dihukum seberat-beratnya.(TNA/Aries Wicaksono dan Putu Setiawan)
    Video Terkini