Menurut Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Jatim Komisaris Besar Polisi Musaddeq, hasil pemeriksaan sementara terhadap Dr. Azahari menunjukkan ada luka tembak di dadanya. Adapun untuk pemeriksaan lebih lanjut, rencananya jasad warga Malaysia itu dibawa ke Mabes Polri, Jakarta Selatan [baca: Jenazah Azahari Hari Ini Dibawa ke Jakarta].
Polisi memastikan teroris yang tewas adalah pria yang dijuluki "The Demolition Man" ditilik dari bagian kepala yang ditemukan masih utuh. Keyakinan polisi semakin kuat saat tim forensik mengambil sidik jari pada sepuluh jari yang masih utuh [baca: Sutanto: Tak Perlu Tes DNA Azahari].
Sedangkan bagian tubuh yang sudah tercerai-berai diyakini polisi sebagai Arman. Pria ini sudah lama diburu polisi. Dia diyakini sebagai pengikut setia Azahari--doktor statistik lulusan Universitas Reading, Inggris.
Advertisement
Sebelum dievakuasi, Tim Penjinak Bahan Peledak (Jihandak) mengikat bagian tangan dan kaki jasad yang terpisah. Pengikatan ini agar potongan tubuh itu tak tercerai-berai lagi. Terutama bila ada bom aktif yang sewaktu-waktu bisa meledak di lokasi kejadian. Di rumah sewaan Azahari cs itu, polisi juga menemukan rompi yang dipenuhi rangkaian kabel. Diduga, rompi itu untuk menyimpan bahan peledak.(DNP/Tim Liputan 6 SCTV)