Dari semua pasien, seorang anak berusia enam tahun, Agus Prayitno, kondisinya terbilang cukup parah. Dia masih harus menggunakan alat bantu pernapasan dan selang pembuangan darah kotor dari lambung, meski sudah melewati masa kritis akibat pendarahan lambung dua hari lalu. Tidak hanya itu, makanan dan obat juga harus disalurkan melalui selang nutrisi dan infus.
Asmiyati, orang tua Agus, mengakui kalau tempat tinggal mereka di Jatipulo, Jakarta Barat memang tergolong kawasan kumuh. Dalam sebulan terakhir ini, tercatat sudah lima orang terjangkit demam berdarah.
Sementara di Denpasar, Bali, jumlah penderita demam berdarah terus bertambah. Dari 20 orang pasien yang menjalani rawat inap di RS Sanglah pekan lalu, kini menjadi 48 orang. Bahkan, seorang pasien di RS ini dilaporkan meninggal dunia karena terlambat mendapat pertolongan. Di Magetan, Jawa Timur, beberapa waktu lalu seorang pasien demam berdarah juga dilaporkan tewas [baca: Demam Berdarah di Magetan Memakan Korban]. (ADO/Tim Liputan 6 SCTV)
Advertisement