Sukses

Mogok Mengajar Meluas di Lombok Timur

Jumlah pendidik yang mogok mengajar di Kabupaten Lombok Timur terus bertambah. Aksi protes ini membuat semakin banyak siswa yang telantar. Padahal mendapatkan pengetahuan adalah hak para murid.

Liputan6.com, Lombok Timur: Mogok mengajar para guru di Kabupaten Lombok Timur, Nusatenggara Barat, memasuki hari ketiga. Jumlah tenaga pendidik yang mogok pun terus bertambah. Hingga Jumat (2/12) siang, kegiatan belajar-mengajar di sekitar 400 sekolah dasar terhenti. Aksi juga diikuti para pengajar di puluhan sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas di Lombok Timur.

Pemogokan dipicu pemotongan gaji sebesar 2,5 persen oleh Pemerintah Kabupaten Lombok Timur setiap bulan. Pemerintah setempat beralasan pemotongan itu untuk Badan Amil Zakat Daerah (Bazda). Para guru menilai pemotongan gaji itu memberatkan. Sebab, gaji mereka juga telah dipotong antara lain untuk kesejahteraan rakyat hingga pajak [baca: Guru di Lombok Timur Menolak Pemotongan Gaji].

Menteri Pendidikan Nasional Bambang Sudibyo hingga kini mengaku belum mengetahui aksi protes para guru di Lombok Timur. Sedangkan Direktur Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar Menengah Departemen Pendidikan Nasional Suyanto meminta pemerintah daerah tanggap terhadap keinginan para pendidik generasi penerus itu [baca: Pemerintah Daerah Harus Tanggap Terhadap Aspirasi Guru].

Apa pun alasannya, pemogokan para pahlawan tanpa tanda jasa itu telah membuat semakin banyak siswa yang telantar. Pasalnya kegiatan pendidikan di seluruh SD hingga SMA di Lombok Timur berhenti total. Padahal mendapatkan pengetahuan adalah hak para murid.(JUM/Adhar Hakim dan Rony Setiawan)