Menurut Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan Departemen Kelautan dan Perikanan Achmad Poernomo, pihaknya telah mengambil sejumlah langkah untuk mengurangi penggunaan formalin, di antaranya menyediakan alat pendingin di sejumlah unit pengolahan dan produksi ikan. Departemen Kelautan dan Perikanan juga melakukan penelitian untuk menemukan bahan pengawet alternatif.
Achmad menambahkan, ikan yang menggunakan formalin bisa dibedakan melalui ciri-ciri fisiknya yakni bermata merah, insang pucat, dan tekstur daging yang kenyal. Selain itu, tubuh ikan tampak bersih cemerlang. Bau bahan kimia yang menyebar juga membuat ikan tersebut dijauhi lalat.(TOZ/Asti Megasari dan Arry Trisna)