Edi Yuwanto Suhoto, Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan Solidaritas Pensiunan Karyawan Pertamina mengatakan, biaya penggantian logo itu seharusnya dapat dipergunakan untuk keperluan lain yang lebih mendesak. Namun, Direktur Utama Pertamina Widya Purnama menilai biaya yang dikeluarkan mencapai US$ 255 ribu atau Rp 2,55 miliar ini telah sesuai dengan manfaat yang diterima.
Menurut Widya, biaya sekitar Rp 2 miliar itu tidak hanya untuk mengganti logo perusahaan. Tapi, juga untuk membayar Landor sebagai konsultan desainer yang telah membuat 30 aplikasi logo. Lambang itu akan dipergunakan di setiap pompa bensin. Namun, Widya menambahkan, nilai itu tidak termasuk biaya mengganti logo yang harus ditanggung para pemilik pompa bensin.(DNP/Linda Putri Mada dan Adi Amir)