Sukses

Perajin Arca Bali Bertahan di Tengah Krisis

Bom Bali tidak cuma meluluhlantakkan tempat hiburan, tapi juga mengoyak pendapatan para perajin arca di Desa Bulan, Bali. Para perajin berharap keamanan benar-benar pulih sehingga tokonya ramai lagi.

Liputan6.com, Batu Bulan: Para perajin arca Bali kehilangan pembeli pascabom yang meluluhlantakkan kawasan Kuta, Bali, 2002. "Tidak aman jadi sepi pembeli," kata Nyoman Dana, baru-baru ini. Nyoman termasuk di antara perajin arca di Desa Batu Bulan, Bali, yang tetap bertahan meski pendapatannya menciut.

Batu Bulan memang sudah terkenal hingga ke mancanegara dengan arca karya perajin tradisional. Nyoman mengaku mengerjakan sebuah arca dalam waktu sekitar satu pekan. Tapi, itu tergantung tingkat kesulitan. Untuk arca setinggi satu meter misalnya, pria yang sudah 20 tahun menjadi perajin ini membutuhkan waktu 14 hari.

Kehidupan kakek dua cucu ini sepenuhnya bergantung pada hasil penjualan arca. Setiap bulan, dia bisa menjual sekitar 15 buah arca dengan keuntungan sekitar Rp 2 juta. Itu pun masih harus dipotong untuk membayar pekerja dan membeli batu cadas bahan pembuat arca.

Sebelum bom mengoyak Bali, Nyoman mendapatkan Rp 300 ribu per hari. Dia berharap, keamanan dapat kembali pulih sehingga tokonya akan kembali ramai. Dia juga bersyukur keahlian tangannya masih bisa menghidupi keluarga.(TNA/Wirawan Kartono dan Donny Indradi)

    Video Terkini