Sukses

Kelompok Eden Dibawa Paksa Polisi

Puluhan anggota Komunitas Eden pimpinan Lia Aminuddin dibawa secara paksa oleh polisi. Mereka bersikeras mempertahankan Kerajaan Tuhan karena takut nyawanya terancam warga yang mengepung rumahnya.

Liputan6.com, Jakarta: Polisi akhirnya membawa paksa empat puluh anggota kelompok Lia Aminuddin yang tergabung dalam Komunitas Eden dari sebuah rumah di Jalan Mahoni Nomor 30, RT 05/RW 08, Kelurahan Bungur, Senen, Jakarta Pusat, Rabu (28/12) petang tadi. Selanjutnya mereka digiring menuju Markas Kepolisian Daerah Metro Jaya. Tindakan ini terpaksa dilakukan polisi karena masyarakat terus mengepung tempat tinggal mereka [baca: Ratusan Warga Mendatangi Rumah Komunitas Eden].

Awalnya, Lia menolak untuk dievakuasi oleh polisi. Mereka takut harta dan nyawa mereka terancam oleh warga sekitar. Namun, polisi tetap bersikeras membawa mereka keluar sekalipun harus dibopong. Akhirnya, dengan sedikit perlawanan satu per satu anggota kelompok Lia keluar dari dalam rumah yang mereka sebut Kerajaan Tuhan.

Saat evakuasi berlangsung, ratusan warga masih mengepung rumah tersebut. Mereka sambil berteriak-teriak terus mendesak untuk masuk. Rupanya, warga sudah geram dengan kegiatan yang sudah bertahun-tahun menimbulkan keresahan. "Sejak mereka akan mendirikan Kerajaan Tuhan, warga di sini sudah panas dan resah. Kami akhirnya melapor ke kelurahan setempat," kata Iwan Bungur salah seorang warga.

Warga di sekitar jalan Mahoni, Jakpus, memang sudah resah sejak beberapa waktu silam. Mereka merasa heran dan aneh dengan kegiatan yang dilakukan Komunitas Eden pimpinan Lia. Apalagi, dia mengaku dirinya sebagai Jibril Roh Kudus setelah mendapat wahyu dari malaikat Jibril [baca: Kelompok Lia Aminuddin Meresahkan Warga Senen].

Mantan perangkai bunga kering yang sering tampil di TVRI pada 1970 ini, mengaku mendapat wahyu dari Malaikat Jibril delapan tahun silam. Setahun kemudian Lia membaiat dirinya sebagai Imam Mahdi. Bahkan, dia menyebutkan bahwa anaknya Ahmad Mukti sebagai Nabi Isa. Lia datang bukan hanya ingin menyelamatkan bangsa Indonesia saja, tapi juga umat di dunia. Para pengikutnya yang berjumlah puluhan orang dinamai jamaah Salamullah.

Kemudian, sesuai dengan perintah Malaikat Jibril yang disebutnya Syeh, Lia menyuruh semua anggota kelompoknya menggunduli rambut dan mencukur janggut untuk menyucikan dosa. Dan, sejak itu Lia bersama pengikutnya selalu mengenakan kain putih tanpa penutup kepala. Belakangan dia mengaku sebagai Jibril Roh Kudus. Sedangkan, jabatannya sebagai Imam Mahdi diberikan kepada salah seorang pengikut terdekatnya Abdurahman. Tak lama kemudian, Lia mengubah nama kumpulan jamaahnya menjadi Kelompok Eden [baca: Ketika Keyakinan Dicap Sesat].(IAN/Rahmat Supana dan Doni Indradi)

    Video Terkini