Sukses

Kaki Kanan Rifki Saputra Akhirnya Diamputasi

Korban cedera pengeboman Pasar Maesa, Palu, itu terpaksa diamputasi karena saraf dan jaringan tulang pada kaki kanan yang terkena serpihan bom hancur. Kini, Rifki ditempatkan di ruang perawatan khusus RS Wahidin Sudirohusodo, Makassar, Sulsel.

Liputan6.com, Makassar: Rifki Saputra hanya bisa pasrah menerima kenyataan kaki kanannya diamputasi, belum lama berselang. Dua pekan setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit dokter Wahidin Sudirohusodo, Makassar, Sulawesi Selatan, tim dokter tak bisa menyelamatkan kaki kanan anak laki-laki berusia 13 tahun itu. Rifki adalah korban ledakan bom di Pasar Maesa di Jalan Sulawesi, Palu, Sulawesi Tengah, yang terjadi akhir tahun 2005 [baca: Bom Mengguncang Kota Palu, Enam Tewas].

Walau pihak keluarga sempat menolak kaki Rifki diamputasi, tim dokter mengatakan tak ada pilihan lain. Ini lantaran kondisi korban bertambah parah. Saraf dan jaringan tulang pada kaki yang terkena serpihan bom hancur. "Ototnya sudah banyak yang putus dan sarafnya tinggal satu. Harapannya sudah habis," jelas dokter Hery.

Selain Rifki, Senin silam, kaki Haris Maniti juga diamputasi ulang sepanjang sepuluh sentimeter di rumah sakit yang sama. Sebab, kondisi kaki kanan korban yang sebelumnya diamputasi di RS Palu ini makin parah. Daging pada bekas amputasi kaki Haris membusuk [baca: Korban Bom Palu Diamputasi Ulang].

Baik Rifki, Haris, maupun tiga korban bom Pasar Maesa lainnya saat ini tengah menjalani terapi kejiwaan di RS Wahidin Sudirohusodo. Mereka ditempatkan di ruang perawatan khusus yang kerap dikunjungi psikiater. Ini untuk membangkitkan semangat hidup para korban dan menghilangkan trauma akibat ledakan bom.(BOG/Iwan Taruna dan Rizal Randa)

    Video Terkini