Indrawan merupakan korban kedua dari satu keluarga yang diduga terjangkit virus H5N1. Sabtu pekan silam, kakaknya, Nurohma juga meninggal karena diduga terjangkit virus itu [baca: Diduga Terjangkit Flu Burung, Warga Indramayu Meninggal].
Menurut Ketua Tim Penanganan Penyakit Infeksi Khusus RSHS dokter Hadi Yusuf, sejak mulai masuk rumah sakit kondisi Indrawan sudah kritis. Suhu tubuhnya tinggi disertai sesak napas akut, dan tidak sadarkan diri. "Kondisinya sangat mengkhawatirkan," kata Hadi.
Saat ini sampel darah korban tengah diperiksa. "Hasilnya kita tunggu dua atau tiga hari lagi," ungkap Hadi. Sementara dari hasil tes sampel darah di laboratorium diketahui Nurohma positif terjangkit virus avian influenza.
Advertisement
Jika hasil tes darah keduanya positif terinfeksi berarti menambah jumlah cluster korban flu burung dalam satu keluarga. Di Tanah Air, kasus ini adalah yang kelima korban terjangkit flu burung yang berdampak kematian. Kasus ini makin membuat kekhawatiran virus penyebab flu burung bermutasi sehingga dapat menular sesama manusia.
Saat ini pemerintah telah membentuk Komisi Nasional Penanggulangan Flu Burung. Namun belum ada langkah kongkret untuk membatasi penyebaran penyakit mematikan ini, selain menetapkan Tangerang, Banten sebagai tempat uji coba pelaksanaan pencegahan flu burung.(JUM/Taufik Hidayat)