Sukses

Peran Wanita Terhalang Budaya dan Sistem Gender

Peringatan Hari Kartini menjadi inspirasi kaum wanita untuk memperjuangkan keadilan perbedaan gender di Indonesia. Sistem politik dan budaya ikut menyulitkan wanita Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta: Hari Kartini yang diperingati setiap 21 April dapat menjadi simbol aktivitas perempuan untuk ikut menyelesaikan krisis bangsa. Namun, peran perempuan selama ini masih terhalang budaya maupun sistem yang mengabaikan keadilan gender. Demikian diutarakan pengamat politik Chusnul Mariyah dalam sebuah dialog yang digelar sejumlah aktivis perempuan di Jakarta, baru-baru ini.

Chusnul mengatakan, kurangnya kontribusi kaum perempuan dalam urun rembug penyelesaian krisis nasional menjadi sorotan para aktivis perempuan belakangan ini. Ia menilai, masih banyak kendala yang menyebabkan kaum wanita menjadi kelompok marginal dan minoritas di Indonesia. Misalnya, dari jumlah pejabat eselon satu di Indonesia, hanya 4,3 persen yang berasal dari kaum wanita. Bahkan, sistem politik maupun budaya di Indonesia ikut menyulitkan seorang wanita menjadi Presiden.

Untuk itu, ia mengharapkan, peringatan Hari Kartini kali ini dapat menjadi inspirasi kaum wanita untuk memperjuangkan keadilan perbedaan jenis kelamin di Indonesia. Selain itu, tambah dia, pemimpin bangsa, terutama kaum pria bisa menghargai pendapat yang disampaikan kaum wanita.(PIN/Diah Kusuma dan Satya Pandia)
    EnamPlus