Liputan6.com, Jakarta: Kebersihan pasar tradisional kian mendapat sorotan terkait penyebaran virus flu burung. Bahkan, Badan Kesehatan Dunia (WHO) tengah menyusun proyek peningkatan pengelolaan pasar tradisional di Indonesia. Kekhawatiran makin mencuat setelah Jasinto, pedagang di Pasar Pondok Labu, Jakarta Selatan, meninggal dunia karena virus mematikan ini [baca: Jasinto, Korban Tewas Ke-17 Akibat Flu Burung].
Untuk itu, Dinas Peternakan DKI Jakarta meninjau dan memeriksa kebersihan di Pasar Pondok Labu, Senin (30/1) pagi. Secara khusus, mereka meminta para pedagang tidak sembarangan membuang bulu dan kotoran ayam.
Menurut staf dari Suku Dinas Peternakan Jaksel, Eko Hendri, pemeriksaan yang dilakukan sama sekali tidak berhubungan dengan kematian Jasinto. Apalagi, kabar soal penularan virus flu burung terhadap korban berasal dari pasar ini baru sebatas dugaan. "Yang jelas kita ingin memastikan pasar ini selalu dalam kondisi bersih," ujar dia.
Sementara itu, Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari mengatakan, ancaman flu burung saat ini telah meluas ke seluruh provinsi di Indonesia. "Selama masih ada burung yang terinfeksi virus ini, selama itu pula kita masih terancam," kata dia. Sayangnya, Komisi Nasional Penanggulangan Flu Burung yang dibentuk Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat, hingga kini masih berkutat pada rencana kerja dan belum mengarah pada tindakan konkret.(ADO/Tim Liputan 6 SCTV)
Untuk itu, Dinas Peternakan DKI Jakarta meninjau dan memeriksa kebersihan di Pasar Pondok Labu, Senin (30/1) pagi. Secara khusus, mereka meminta para pedagang tidak sembarangan membuang bulu dan kotoran ayam.
Menurut staf dari Suku Dinas Peternakan Jaksel, Eko Hendri, pemeriksaan yang dilakukan sama sekali tidak berhubungan dengan kematian Jasinto. Apalagi, kabar soal penularan virus flu burung terhadap korban berasal dari pasar ini baru sebatas dugaan. "Yang jelas kita ingin memastikan pasar ini selalu dalam kondisi bersih," ujar dia.
Sementara itu, Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari mengatakan, ancaman flu burung saat ini telah meluas ke seluruh provinsi di Indonesia. "Selama masih ada burung yang terinfeksi virus ini, selama itu pula kita masih terancam," kata dia. Sayangnya, Komisi Nasional Penanggulangan Flu Burung yang dibentuk Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat, hingga kini masih berkutat pada rencana kerja dan belum mengarah pada tindakan konkret.(ADO/Tim Liputan 6 SCTV)