Sukses

Korban Banjir Lombok Timur Bertahan di Pengungsian

Empat posko pengungsian di Lombok Timur, NTB, masih ditempati sekitar 132 kepala keluarga yang menjadi korban banjir bandang. Pengungsi mengeluhkan bantuan susu untuk balita yang dihentikan.

Liputan6.com, Lombok Timur: Sedikitnya 132 kepala keluarga dari tiga desa di Kecamatan Sambelia, Lombok Timur, Nusatenggara Timur, hingga Senin (20/2), masih menempati empat pos koordinasi pengungsian. Mereka adalah korban banjir bandang yang melanda daerah ini bulan lalu [baca:  Ribuan Warga di Bondowoso Terancam Terisolasi].

Mereka tidak punya pilihan kecuali tinggal di pengungsian karena rumah mereka telah hilang tersapu air bah. Untuk makan, para pengungsi mengaku mengandalkan beras bantuan sebanyak lima kilogram per kepala keluarga. Parman, pengungsi, mengatakan bantuan diberikan setiap dua pekan sekali. Meski mendapat beras, warga yang memiliki bayi di bawah usia lima tahun mengeluhkan dihentikannya bantuan susu.

Tapi hal ini disangkal Lalu Ahmad Zulkifli, koordinator penanggulangan banjir bandang di Sambelia. Zulkifli yang juga Camat Sambelia mengatakan bantuan diserahkan setiap dua pekan sekali karena terbatasnya tenaga penyalur.(MAK/Adhar Hakim dan Rony Setiawan)

    Video Terkini