Menurut Sekretaris Jenderal Asosiasi Persepatuan Indonesia (Apindo) Djimanto, baru-baru ini, hingga Maret 2006, industri sepatu nasional menerima limpahan pesanan sepatu senilai US$ 400 juta. Dengan tambahan pemesanan tersebut, Djimanto berharap, ekspor sepatu nasional bisa meningkat dari angka tahun lalu sebesar US$ 1,2 miliar.
Djimanto menambahkan, sebenarnya masih ada persoalan yang mengganjal, yaitu terhambatnya impor kulit jadi untuk bahan baku sepatu. Hambatan itu berupa keharusan impor bahan kulit jadi melalui pemeriksaan karantina. Padahal, impor kulit jadi seharusnya tak disamakan dengan kulit mentah yang harus melalui karantina. Pasalnya, dengan karantina menyebabkan mundurnya jadwal produksi sekaligus menambah biaya.
Menanggapi persoalan tersebut, Menteri Perdagangan Marie Elka Pangestu mengatakan, pemerintah berjanji menghilangkan hambatan tersebut. Pasalnya, pemerintah harus membahas terlebih dahulu dengan sejumlah pihak terkait, termasuk dengan Menteri Pertanian Anton Apriantono.(ORS/Tim Liputan 6 SCTV)
Advertisement