Sukses

Kecelakaan Pesawat Umumnya Kesalahan Manusia

Dirjen Perhubungan Udara maupun Ketua KNKT mengatakan, umumnya kecelakaan penerbangan disebabkan faktor kesalahan manusia dan faktor cuaca. Penerbangan berbiaya murah tak ada kaitannya dengan kecelakaan pesawat.

Liputan6.com, Jakarta: Maraknya bisnis penerbangan di Indonesia diikuti dengan makin ketatnya persaingan harga jasa transportasi. Kendati demikian, penurunan biaya operasi penerbangan dianggap tidak berhubungan dengan sejumlah kecelakaan pesawat yang terjadi belakangan ini. Kecelakaan penerbangan lebih disebabkan faktor kelalaian manusia dan cuaca buruk. Demikian diungkapkan Direktur Jenderal Perhubungan Udara M. Ikhsan Tatang di Jakarta, baru-baru ini.

Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Setyo Rahardjo pun mengeluarkan pernyataan senada. Menurutnya, korelasi antara penerbangan berbiaya murah dengan kecelakaan pesawat sangat kecil, karena selama ini diterapkan kontrol yang ketat dari berbagai pihak.

Perlu diketahui, tercatat sedikitnya terjadi empat insiden penerbangan sepanjang 2006 ini. Pertama, pesawat milik Lion Air tergelincir di Bandar Udara Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, 18 Januari silam. Diikuti, pesawat Adam Air yang mengalami kerusakan navigasi di Bandara Tambolaka, Sumba Barat, Nusatenggara Timur, 11 Februari silam.

Selanjutnya, pesawat Batavia Air terjerembab ke luar landasan Bandara Internasional Sepinggan, Balikpapan, Kalimantan Timur, 19 Februari silam. Dan yang terakhir, pesawat Lion Air kembali tergelincir di Bandara Juanda, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu silam [baca: Pesawat Lion Air Tergelincir di Bandara Juanda].(DNP/Zulkarnain dan Jopie Jacob)