Sukses

Puluhan Pasien di RS Kristen Tayu Dipindahkan

Sekitar 66 pasien di RS Kristen Tayu dipindahkan ke lantai dua karena lantai satunya terendam lumpur. Banjir bandang di rumah sakit itu telah merusakkan peralatan penunjang di ruang operasi.

Liputan6.com, Pati: Sekitar 66 pasien di Rumah Sakit Kristen Tayu, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, baru-baru ini, dipindahkan ke aula di lantai dua. Sebab, lantai satu rumah sakit terendam lumpur akibat banjir bandang yang merendam sejumlah wilayah di Kabupaten Pati, kemarin. Demikian pula ruang operasi dan ruang perkantoran rumah sakit [baca: Banjir Pati Merusak Jaringan Telepon].

Derasnya bah yang datang sempat membuat sejumlah sarana penunjang di RS Kristen Tayu rusak, seperti kursi roda dan peralatan lainnya. Menurut Direktur RS Kristen Tayu, Vensi Hasmoko, banjir bandang juga telah merusakkan alat-alat penunjang di ruang operasi. Bahkan obat-obatan yang tersimpan di lantai satu, terpaksa dibuang.

Total, sebagian besar di wilayah Kabupaten Pati terendam lumpur, termasuk rumah-rumah warga di Kecamatan Tayu. Sedangkan sejumlah desa lainnya juga tergenang air dengan ketinggian mencapai lebih dari 50 sentimeter, di antaranya di Desa Tayu Kulon, Tayu Wetan, dan Keboromo. Pun demikian di Desa Sambiroto, Jepat Lor, dan Jepat Kidul. Sejauh ini, banjir belum juga surut.

Banjir bandang di Kabupaten Pati terjadi karena hujan lebat yang terus mengguyur selama beberapa hari hingga menyebabkan beberapa sungai meluap. Belum lagi dengan gundulnya sejumlah hutan di wilayah Kecamatan Gunung Wungkal, Kabupaten Pati.

Sementara banjir juga merendam ratusan rumah di perumahan Purwosari dan Kujang, Kediri, Jawa Timur. Air dengan ketinggian dua meter bahkan menggenangi Desa Mojoker dan Desa Beringin. Sejak pagi tadi, banjir akibat meluapnya Sungai Bantan itu ketinggiannya mencapai 1,5 meter.

Sejumlah warga yang mengungsi tak sempat menyelamatkan harta benda mereka. Musibah ini juga menyebabkan beberapa sekolah diliburkan.

Musibah yang sama juga melanda rumah warga di lima kecamatan di Kabupaten Mojokerto, Jatim. Antara lain di Kecamatan Mojoanyar, Puri, Suko, Bangsal dan Kecamatan Pungging. Ketinggian air sempat mencapai satu setengah meter, namun pada pukul 03.00 WIB mulai menyusut.

Di Kecamatan Puri, tak ada warga yang mengungsi. Mereka cuma menutup rumah rapat-rapat untuk menghalangi air masuk. Sementara dua sekolah dasar dan sekolah menengah tingkat pertama (SMP) di sana juga diliburkan.(AIS/Tim Liputan 6 SCTV)

    Video Terkini