Liputan6.com, Jakarta: Tiga hari menjelang Sidang Paripurna DPR, seorang anggota MPR dan 13 anggota DPR diganti. Sembilan orang di antaranya berasal dari Fraksi TNI/Polri. Namun, Kepala Staf Terirotial TNI Letnan Jenderal TNI Agus Widjojo menegaskan bahwa pergantian antarwaktu sembilan anggota Fraksi TNI/Polri tidak dilakukan secara mendadak. Bahkan, pergantian itu tak berkaitan dengan pandangan fraksi di DPR atas jawaban Memorandum Presiden. Hal itu utarakan Agus di Jakarta, Jumat (27/4).
Menurut Agus, pergantian itu murni pertimbangan pembinaan personel. Apalagi, kesembilan orang itu telah memasuki masa pensiun dan harus diganti dengan yang masih aktif. Senada dengan Agus, Wakil Ketua MPR dari Fraksi TNI/Polri Hari Sabarno juga menolak anggapan pergantian antarwaktu itu berkaitan dengan sikap fraksi TNI/Polri menjelang Sidang Paripurna, Senin mendatang.
Berembus kabar, pergantian tersebut dilatarbelakangi sikap kesembilan anggota yang cenderung menolak pelayangan Memorandum II untuk Presiden Abdurrahman Wahid. Itulah sebabnya, seandainya mereka tak diganti, bisa menjadi pengganjal tatkala peringatan untuk Presiden dilontarkan.
Hari ini, pelantikan anggota DPR/MPR pengganti antarwaktu telah digelar di Gedung Nusantara IV. Mereka yang dilantik adalah, sembilan dari Fraksi TNI/Polri dan empat dari Fraksi Partai Golkar.
Dari Fraksi TNI/Polri adalah Mayjen Yahya Secawirya (menggantikan Mayjen FX Ferry Tinggogoy), Mayjen Max Markus Tamaela (menggantikan Mayjen Sri Harjendro), Brigjen Soetadji (menggantikan Mayjen Ignatius Mulyono), Kol (Inf) Bambang A Sudarmanto (menggantikan Mayjen Sudiyotomo), Kol (Inf) Abdul Rachman Husin (menggantikan Brigjen Ngatmin Nanto).
Selanjutnya Laksda Heribertus Sudiro (menggantikan Laksda Sutanto), Laksma Frans Wuwung (menggantikan Laksda IGN Sebudhie), Brigjen (Mar) Aman Sudjana Prawira (menggantikan Mayjen (Mar) Benyamin Balukh), Brigjen (Mar) Nono Sukarno (menggantikan Laksma Poerwoto Setjo Handojo).
Sedangkan dari Fraksi Partai Golkar tercatat, Anthony Zedra Abidin (menggantikan Usman R Mulan), Prof Syahruddin SY (menggantikan Prof Fachruddin), Lapoe Moekoe (menggantikan Umbu Mehang Kunda), Alex Hasegem (menggantikan Jacobus P Solosa). (PIN/Dyah Kusuma dan Hario Dewanto)
Menurut Agus, pergantian itu murni pertimbangan pembinaan personel. Apalagi, kesembilan orang itu telah memasuki masa pensiun dan harus diganti dengan yang masih aktif. Senada dengan Agus, Wakil Ketua MPR dari Fraksi TNI/Polri Hari Sabarno juga menolak anggapan pergantian antarwaktu itu berkaitan dengan sikap fraksi TNI/Polri menjelang Sidang Paripurna, Senin mendatang.
Berembus kabar, pergantian tersebut dilatarbelakangi sikap kesembilan anggota yang cenderung menolak pelayangan Memorandum II untuk Presiden Abdurrahman Wahid. Itulah sebabnya, seandainya mereka tak diganti, bisa menjadi pengganjal tatkala peringatan untuk Presiden dilontarkan.
Hari ini, pelantikan anggota DPR/MPR pengganti antarwaktu telah digelar di Gedung Nusantara IV. Mereka yang dilantik adalah, sembilan dari Fraksi TNI/Polri dan empat dari Fraksi Partai Golkar.
Dari Fraksi TNI/Polri adalah Mayjen Yahya Secawirya (menggantikan Mayjen FX Ferry Tinggogoy), Mayjen Max Markus Tamaela (menggantikan Mayjen Sri Harjendro), Brigjen Soetadji (menggantikan Mayjen Ignatius Mulyono), Kol (Inf) Bambang A Sudarmanto (menggantikan Mayjen Sudiyotomo), Kol (Inf) Abdul Rachman Husin (menggantikan Brigjen Ngatmin Nanto).
Selanjutnya Laksda Heribertus Sudiro (menggantikan Laksda Sutanto), Laksma Frans Wuwung (menggantikan Laksda IGN Sebudhie), Brigjen (Mar) Aman Sudjana Prawira (menggantikan Mayjen (Mar) Benyamin Balukh), Brigjen (Mar) Nono Sukarno (menggantikan Laksma Poerwoto Setjo Handojo).
Sedangkan dari Fraksi Partai Golkar tercatat, Anthony Zedra Abidin (menggantikan Usman R Mulan), Prof Syahruddin SY (menggantikan Prof Fachruddin), Lapoe Moekoe (menggantikan Umbu Mehang Kunda), Alex Hasegem (menggantikan Jacobus P Solosa). (PIN/Dyah Kusuma dan Hario Dewanto)