Dari 13 tempat penyulingan minyak akar hanya tersisa dua tempat lagi, yakni di Kecamatan Samarang dan Kecamatan Pasirwangi. Salah satu penyulingan milik Ede Kadarusman. Dia mengatakan, dulu harga minyak akar wangi bisa mencapai Rp 650.000 per kilogram. Kini harganya melorot sampai 50 persen atau sekitar Rp 250.000 per kg. Menurut Ede, biaya produksi mahal. Untuk sekali penyulingan dengan hasil antara dua sampai enam kilogram diperlukan biaya sekitar Rp 1 juta.
Para pengusaha penyulingan akar wangi berharap pemerintah mencarikan solusi. Pasalnya, hampir 80 persen penduduk di Kecamatan Samarang dan Pasir Wangi menggantungkan diri dari memproduksi minyak akar wangi. Beberapa di antaranya juga bekerja sebagai petani tanaman akar wangi.(KEN/Wendy Surya)