Muqowam menambahkan, ada unsur kesengajaan dari manajemen untuk tak membenahi sistem dan manajemen perkeretaapian. Menurut dia, manajemen justru diuntungkan dengan carut marutnya sistem PT KAI ini karena mendapatkan uang sampingan. "Kalau yang beli tiket semua, orang dalam enggak dapet duit," tambah politisi dari Partai Persatuan Pembangunan.
Di sisi lain, Menteri Perhubungan Hatta Rajasa mengatakan, masalah utama penyebab berbagai kecelakaan kereta api di Indonesia adalah masalah manajemen. Karena itu, Hatta meminta perubahan mendasar dalam manajemen perkeretaapian. Mulai dari perubahan budaya perusahaan, sistem pelayanan, sampai insentif karyawan terutama untuk masinis [baca: Evakuasi Pengangkatan Gerbong Molor].
Sebelumnya, Hatta menuduh penyebab kecelakaan yang menewaskan 13 orang ini adalah kesalahan manusia. Dugaan ini diperkuat dengan pengakuan masinis kereta Sembrani yang mengaku terkejut saat melihat KA Kertajaya masuk ke jalurnya [baca: Kecelakaan Diduga Akibat Kesalahan Pemberangkatan Kereta].
Advertisement
Hingga Ahad malam, evakuasi bangkai KA Kertajaya dan Sembrani masih berlangsung. Para pekerja sejak Sabtu siang mengangkat empat gerbong serta lokomotif KA Sembrani dan lokomotif Kertajaya menggunakan alat-alat berat dari Cirebon dan Semarang. Mereka bekerja hingga malam agar seluruh jalur kereta di Stasiun Gubuk bisa dilalui Senin pagi. Pasalnya, jalur ini terhitung padat karena juga menjadi jalur kereta Jakarta-Surabaya.
Gerbong dan lokomotif yang rusak akan dibawa ke Semarang, Jawa Tengah. Jika tak dapat diperbaiki, maka bangkai kereta api akan dijadikan besi tua. Saat evakuasi masih ditemukan beberapa potongan tubuh seperti tangan. Namun belum dipastikan identitas dari potongan tubuh tersebut. Sementara penduduk setempat menggelar tahlilan bagi arwah korban dan berharap kejadian seperti ini tidak terulang.(YAN/Tim Liputan 6 SCTV)