Sukses

Ahmad Muqowam: Ada Mafia di KAI

Ketua Komisi V DPR Ahmad Muqowam menuding kemungkinan ada mafia manajemen bermain di tubuh PT KAI. Mereka sengaja membiarkan sistem kereta api yang carut marut karena bisa mendapat duit dari ini.

Liputan6.com, Jakarta: Ketua Komisi V DPR Bidang Perhubungan dan Telekomunikasi Ahmad Muqowam menilai pemerintah terlalu cepat menyimpulkan penyebab kecelakaan kereta api di Stasiun Gubug, Purwodadi, Jawa Tengah. Dalam dua hari, pemerintah bisa menyimpulkan penyebab tabrakan antara Kereta Api Sembrani dan KA Ketajaya itu karena kelalaian manusia. Menurut Moqowam, pemerintah seharusnya menyelidiki kemungkinan mafia manajemen di tubuh PT Kereta Api Indonesia. "Ini nampaknya disengaja oleh jajaran kereta api. Kalau tidak, ini enggak dapet duit," kata Muqowam di Jakarta, Ahad (16/4).

Muqowam menambahkan, ada unsur kesengajaan dari manajemen untuk tak membenahi sistem dan manajemen perkeretaapian. Menurut dia, manajemen justru diuntungkan dengan carut marutnya sistem PT KAI ini karena mendapatkan uang sampingan. "Kalau yang beli tiket semua, orang dalam enggak dapet duit," tambah politisi dari Partai Persatuan Pembangunan.

Di sisi lain, Menteri Perhubungan Hatta Rajasa mengatakan, masalah utama penyebab berbagai kecelakaan kereta api di Indonesia adalah masalah manajemen. Karena itu, Hatta meminta perubahan mendasar dalam manajemen perkeretaapian. Mulai dari perubahan budaya perusahaan, sistem pelayanan, sampai insentif karyawan terutama untuk masinis [baca: Evakuasi Pengangkatan Gerbong Molor].

Sebelumnya, Hatta menuduh penyebab kecelakaan yang menewaskan 13 orang ini adalah kesalahan manusia. Dugaan ini diperkuat dengan pengakuan masinis kereta Sembrani yang mengaku terkejut saat melihat KA Kertajaya masuk ke jalurnya [baca: Kecelakaan Diduga Akibat Kesalahan Pemberangkatan Kereta].

Hingga Ahad malam, evakuasi bangkai KA Kertajaya dan Sembrani masih berlangsung. Para pekerja sejak Sabtu siang mengangkat empat gerbong serta lokomotif KA Sembrani dan lokomotif Kertajaya menggunakan alat-alat berat dari Cirebon dan Semarang. Mereka bekerja hingga malam agar seluruh jalur kereta di Stasiun Gubuk bisa dilalui Senin pagi. Pasalnya, jalur ini terhitung padat karena juga menjadi jalur kereta Jakarta-Surabaya.

Gerbong dan lokomotif yang rusak akan dibawa ke Semarang, Jawa Tengah. Jika tak dapat diperbaiki, maka bangkai kereta api akan dijadikan besi tua. Saat evakuasi masih ditemukan beberapa potongan tubuh seperti tangan. Namun belum dipastikan identitas dari potongan tubuh tersebut. Sementara penduduk setempat menggelar tahlilan bagi arwah korban dan berharap kejadian seperti ini tidak terulang.(YAN/Tim Liputan 6 SCTV)