Sukses

Pemerintah Menyemprit PT KAI

Menteri Negara BUMN Sugiharto menyatakan, pemerintah telah meminta PT KAI membenahi infrastruktur dan mental awak kereta. Namun sejauh ini pemerintah belum berencana merombak total manajemen PT KAI.

Liputan6.com, Jakarta: Pemerintah belum berencana merombak manajemen PT Kereta Api Indonesia menyusul keluhan sejumlah kalangan yang menilai kinerja PT KAI buruk. Pasalnya, pemerintah masih menyelidiki tabrakan Kereta Api Sembrani dan KA Kertajaya di Grobogan, Jawa Tengah. Manajemen PT KAI hanya diminta membenahi infrastruktur dan mental awak keretanya. "Saya kira masih terlalu dini," kata Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Sugiharto di Jakarta, Senin (17/4).

Di sisi lain, Menteri Perhubungan Hatta Rajasa optimistis liberalisasi pengelolaan kereta api mampu menekan angka kecelakaan kereta api. Dengan langkah ini diharapkan akan terjadi kompetisi yang bermuara pada kebaikan bagi konsumen kereta api. Saat ini pihaknya masih membahas masalah itu dengan DPR. "Misalkan yang terjadi di Inggris, di Jepang, setelah dilakukan liberilasisai angka kecelakaan menurun," tutur Hatta.

Seruan untuk merombak manajemen PT KAI juga dilontarkan Ketua Komisi V DPR Bidang Perhubungan dan Telekomunikasi Ahmad Muqowam. Dia bahkan menuding mafia manajemen bermain di tubuh PT KAI [baca: Ahmad Muqowam: Ada Mafia di KAI].

Sementara itu, tim evakuasi menemukan dua jenazah yang terimpit di bawah bangkai lokomotif KA Sembrani. Satu jenazah diketahui bernama Sutar (43 tahun), ditemukan tertindih lokomotif Sembrani. Jenazah diserahkan kepada keluarga di Rumah Sakit Umum Daerah Purwodadi. Sedangkan satu jenazah lagi hanya berupa potongan tubuh dan belum dapat diidentifikasi.

Dengan penemuan ini, berdasarkan catatan polisi, jumlah keseluruhan korban tewas menjadi 16 orang. Sementara versi PT KAI, total korban tewas adalah 14 orang [baca: Dua Jasad Ditemukan di Bawah Lokomotif Sembrani].(YAN/Tim Liputan 6 SCTV)

    Video Terkini