Hingga Ahad (23/4) malam, polisi sudah memastikan 1.600 buah di antaranya masih aktif. Sebagian dari bahan peledak ini dibawa ke Markas Kepolisian Sektor Batimurung dan sebagian lagi masih di lokasi. Sementara tim gabungan Batalyon Infanteri Lintas Udara 43 Kostrad bersama Kepolisian Resor Maros masih mencari bahan peledak lainnya lantaran diduga ada yang tersisa.
Ihwal penemuan bahan peledak ini bermula dari seorang pemulung yang sedang mengais sampah di kawasan hutan cagar alam Karaenta, Kabupaten Maros. Saat itu, saksi menemukan sejumlah karung berisi batangan besi yang dilengkapi sumbu. Karena curiga, sang pemulung pun melaporkan ke kepolisian. Bahan peledak yang diperikirakan mencapai 5.000 buah itu terdiri dari mortir, granat, dan peluru tajam, amunisi [baca: Ribuan Bahan Peledak Ditemukan di Pinggir Jalan].(ORS/Iwan Taruna dan Rizal Randa)