Sementara perlakuan terhadap mayat Jabir alias Gempur Budi Angkoro di kampungnya di Desa Mojorejo, Madiun, Jawa Timur berbeda. Sejumlah kerabat dan teman Jabir dari Solo menjaga ketat saat jenazah Jabir tiba. Mereka bahkan melarang wartawan mendekat. Begitu jenazah masuk ke rumah seluruh pintu ditutup rapat. Hanya tim pengacara, dokter, dan kerabat dekat yang bisa masuk.
Menurut sejumlah sumber SCTV, keluarga Jabir ragu penyebab kematian rekan Abdul Hadi itu. Sebab, hasil visum dari Rumah Sakit Bhayangkara Semarang berbeda dengan keterangan polisi. Penyebab kematian Jabir disebut-sebut bukan karena peluru polisi, tapi akibat terkena benda tumpul dan senjata tajam [baca: Dua Kaki Tangan Noordin Tewas]. Keluarga kemudian mendatangkan dokter lain untuk memvisum ulang mayat Jabir.(KEN/Ferry Aditri dan Dirgo Suyono)